dc.description.abstract |
Banyak pihak meyakini bahwa kebahagiaan bisa digapai dengan bekerja. Kapitalisme sebagai sistem ekonomi hadir dan seakan memberi harapan bahwa manusia bisa mengejar hidup yang bahagia. Akan tetapi, pada kenyataannya, kapitalisme malah menciptakan bentuk-bentuk penindasan baru bagi manusia. Kenyataan inilah yang dikritik oleh Karl Marx, yakni bahwa kreativitas bekerja manusia ditransformasi sebagai ajang kompetisi belaka. Implikasinya, dalam sistem kapitalisme hubungan antara kerja dan kebahagiaan menghasilkan bentuk-bentuk perbudakan, dari yang paling kasar sampai ke yang halus: perbudakan sukarela. Karena itu, skripsi ini bertujuan untuk meninjau ulang dan menganalisis secara historis konsep perbudakan manusia menurut Karl Marx serta mengkaji relevansinya dalam konteks kapitalisme mutakhir. Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini merupakan kajian pustaka untuk menggali gagasan dan inspirasi pokok dari pemikiran Karl Marx tentang perbudakan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kapitalisme pada dasarnya memiliki kerapuhan secara internal dan kerenanya bentuk perbudakan dalam kapitalisme mutakhir hanya bisa diatasi dengan mengembangkan spirit kerjasama serta melibatkan campur tangan negara. |
en_US |