Abstract:
Usaha laundry merupakan salah satu usaha di Indonesia yang dapat dikatakan sedang naik daun. Meningkatnya pertumbuhan di usaha laundry ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang terus tumbuh, serta tren serba mudah dan cepat yang diinginkan oleh masyarakat saat ini yang membuat tingginya permintaan akan jasa laundry terutama di kota-kota besar. Tingginya permintaan juga turut membuat persaingan antar perusahaan baik yang baru masuk maupun lama semakin ketat. Hal ini membuat SPIC&SPAN Laundry selaku pelaku usaha di bidang jasa laundry untuk terus berbenah, agar perusahaan dapat dikelola secara tepat dan tentunya dapat memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen. Perhitungan terhadap harga pokok menjadi salah satu faktor penting bagi SPIC&SPAN Laundry yang dapat digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian bagi perusahaan, di mana perhitungan harga pokok dapat digunakan dalam pengambilan keputusan dan salah satunya adalah dalam menetapkan harga jual jasa.
Dengan adanya kemajuan teknologi menyebabkan perhitungan biaya menjadi semakin rumit disebabkan oleh aktivitas operasi perusahaan yang semakin kompleks, serta menyebabkan adanya pergeseran jenis biaya yang awalnya merupakan biaya langsung berubah sifatnya menjadi biaya tidak langsung, sehingga biaya tidak langsung semakin lama semakin bertambah. Seiring bertambahnya biaya tidak langsung dibutuhkan sistem yang lebih mumpuni untuk membebankan biaya tidak langsung agar tetap akurat dan tidak menimbulkan adanya overcosted maupun undercosted. Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan sistem yang dikenal dengan nama Activity-Based Costing di mana biaya akan dialokasikan berdasarkan aktivitas yang digunakan oleh tiap objek biaya tersebut.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga dapat memberikan gambaran yang utuh mengenai objek yang diteliti serta kemudian dapat menarik kesimpulan berdasarkan penelitian yang dilakukan dan memberikan rekomendasi yang diperlukan. Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis melakukan studi lapangan berupa interview, observasi, serta dokumentasi dan ditunjang dengan studi kepustakaan untuk mendukung hasil penelitian yang diperoleh.
Selama ini SPIC&SPAN Laundry belum pernah atau tidak menghitung harga pokok jasa laundry dan penetapan harga jualnya pun hanya menggunakan hasil survei dan estimasi terhadap pesaing atau usaha laundry yang sudah ada. Pada bulan September 2016, SPIC&SPAN Laundry memperoleh total omset sebesar 594 koin dengan rata-rata baju kotor yang dicuci adalah 5,5 kg, setelah melakukan perhitungan secara menyeluruh dapat diperoleh harga pokok jasa laundry untuk per koinnya adalah sebesar Rp 47.183,00 untuk pesanan yang menggunakan fasilitas pengambilan baju kotor dan pengantaran baju bersih, untuk pesanan yang hanya menggunakan fasilitas pengambilan baju kotor saja harga pokoknya adalah sebesar Rp 42.578,00, dan untuk pesanan yang hanya menggunakan fasilitas pengantaran baju bersih saja harga pokoknya adalah Rp 44.502,00. Harga jual yang ditawarkan perusahaan adalah Rp 48.000,00, sehingga dapat diperoleh keuntungan per koinnya berbeda-beda tergantung dengan jenis pesanannya. Perusahaan dapat mengevaluasi harga jual yang berlaku saat ini, apakah telah mencapai laba yang diinginkan dari pemilik. Dengan diperolehnya harga pokok jasa dapat digunakan untuk membantu pemilik perusahaan dalam pengambilan keputusan yang akan menjaga kelangsungan hidup perusahaan serta memajukan perusahaan. Perusahaan dapat menerapkan activity-based costing system agar perhitungan biaya, terutama harga pokok menjadi lebih tepat dan melakukan efisiensi biaya pada mesin perusahaan dengan mengurangi jumlah mesin yang digunakan perusahaan.