Abstract:
Di era modern saat ini, mulai banyak perusahaan perorangan yang usahanya sudah mulai berkembang memilih untuk menjadi perusahaan publik. Pada saat perusahaan telah menjadi perusahaan publik, harus ada transparansi informasi penting perusahaan yang berkaitan dengan pihak di luar perusahaan yang memiliki kepentingan dengan perusahaan. Beberapa informasi penting perusahaan terkandung di dalam laporan keuangan perusahaan. Informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan perusahaan, di antaranya mengenai kondisi keuangan serta kinerja perusahaan. Hal ini membuat laporan keuangan perusahaan menjadi salah satu alat yang digunakan oleh investor dalam mengambil keputusan terkait investasinya pada perusahaan. Pemegang saham dan manajemen mempunyai kepentingan masing-masing yang bisa menimbulkan konflik kepentingan. Manajemen bisa saja melakukan manipulasi data dalam laporan keuangan yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan investor. Oleh karena itu, diperlukan audit untuk memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan dapat memberikan informasi yang relevan dan reliable.
Tujuan utama dari audit atas laporan keuangan adalah untuk menilai kewajaran dari laporan keuangan yang telah disajikan. Walaupun begitu, auditor juga perlu mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan. Auditor mempunyai tanggung jawab untuk mengevaluasi apakah perusahaan dapat melanjutkan kelangsungan usahanya. Walaupun terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan keraguan tentang kemampuan perusahaan dalam melanjutkan kelangsungan usahanya, auditor cenderung menghindari pemberian opini audit going concern karena beberapa alasan, seperti kesulitan menilai kemampuan perusahaan dalam melanjutkan usahanya dan kehilangan imbalan jasa audit yang akan diterimanya di masa yang akan datang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model prediksi kebangkrutan Altman, pertumbuhan perusahaan, dan reputasi KAP terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor. Ketiga variabel tersebut merupakan beberapa faktor yang berdasarkan teori yang ada dan telah diteliti oleh beberapa peneliti terdahulu memiliki pengaruh terhadap opini audit going concern.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal, yaitu penelitian untuk menganalisis bagaimana suatu variabel memengaruhi variabel lain. Data yang telah dikumpulkan oleh penulis adalah data terkait dengan keuangan perusahaan dan jasa kantor akuntan publik yang digunakan perusahaan. Objek penelitian yang dipilih pada skripsi ini adalah perusahaan tekstil dan garmen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah model prediksi kebangkrutan Altman sesuai dengan teori yang ada berpengaruh secara signifikan negatif terhadap pemberian opini audit going concern dari auditor. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model prediksi kebangkrutan Altman bisa membantu auditor dalam melakukan penilaian terhadap kondisi keuangan perusahaan. Sementara itu, pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Reputasi KAP secara statistik berpengaruh signifikan. Tanda koefisien regresi yang tidak sesuai dengan teori disebabkan karena perusahaan bermasalah cenderung menggunakan jasa KAP kecil. Hal ini berarti bahwa auditor KAP besar atau pun kecil tetap independen dan objektif dalam melakukan audit terhadap perusahaan.