dc.description.abstract |
Pada era globalisasi, persaingan semakin ketat di kalangan pekerja maupun pengusaha, sehingga para manajemen harus bekerja keras untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu faktor yang menentukan perusahaan untuk mencapai tujuan adalah pelanggan. Oleh sebab itu penulis melakukan analisis laba pelanggan pada divisi kulit PT Warnawarni dengan menerapkan Activity Based Costing system (ABC). Divisi kulit PT Warnawarni merupakan bagian perusahaan PT Warnawarni yang fokus dalam menjual kulit sapi kualitas tinggi.
Dalam skripsi ini, penulis melakukan analisis laba pelanggan dengan menerapkan ABC. Dalam perhitungan biaya setiap pelanggan ABC adalah sebuah sistem perhitungan yang berguna untuk menghitung biaya langsung maupun biaya tidak langsung perusahaan. Oleh karena itu, sebelum analisis laba dilakukan peneliti melakukan perhitungan untuk mencari pendapatan tiap pelanggan, biaya langsung tiap pelanggan, dan biaya tidak langsung tiap pelanggan terlebih dahulu. Setelah peneliti selesai melakukan perhitungan laba tiap pelanggan selanjutnya peneliti melakukan analisis pelanggan berdasarkan laba keseluruhan dan return on sales. Lalu berdasarkan penelitian ini penulis memberikan kesimpulan serta saran.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Adapun variable penelitian ini adalah dua buah, yaitu “penerapan activity based costing system dalam melakukan analisis laba pelanggan” sebagai variabel bebas dan “kebijakan untuk tiap pelanggan” sebagai variable terikat. Penulis juga melakukan beberapa teknik, yaitu wawancara kepada manajer divisi kulit PT Warnawarni dan karyawan gudang divisi kulit PT Warnawarni, observasi kegiatan operasional gudang divisi kulit PT Warnawarni, serta melakukan studi pustaka baik dari buku karya ahli maupun dari dokumen perusahaan.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pelanggan A, B, maupun C menghasilkan laba bagi divisi kulit PT Warnawarni sehingga penulis memberikan saran agar divisi kulit PT Warnawarni melakukan perjanjian kontrak pada pelanggan A, B, maupun C. Penulis juga memberikan saran agar divisi kulit dapat menerapkan penjualan dengan tarif minimum ketika pelanggan membeli produk dengan jumlah banyak. Terakhir, untuk menekan biaya tidak langsung air maupun lampu agar efisien penulis memberikan saran, yaitu: karyawan gudang diperkenankan menggunakan air di awah pengawasan kepala gudang terutama untuk aktivitas menyiapkan barang untuk dijual serta aktivitas memelihara kulit berlangsung, dan karyawan gudang diperkenankan menyalakan lampu ketika jam 3 siang sampai jam 6 sore. |
en_US |