Abstract:
Industri furniture merupakan industri yang memiliki orientasi ekspor dan padat karya yang tinggi. CV X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang furniture sejak tahun 1991. Dalam usaha untuk memenuhi permintaan konsumen, CV X mengalami masalah berupa terjadinya produk deadstock. Hal ini disebabkan karena proses perencanaan produksi yang dilakukan oleh CV X hanya berdasar pada intuisi semata sehingga menghasilkan error yang tinggi. Produk deadstock menyebabkan beberapa kerugian pada CV X terutama dari segi financial seperti modal tertanam, peningkatan holding cost, dan peningkatan biaya operasional. Tiga jenis produk pada CV X yang memiliki nilai deadstock tertinggi adalah meja makan, kursi makan, dan kursi belajar. Ketiga produk tersebut diproduksi dengan menggunakan pendekatan Make to Stock (MTS). Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk memperbaiki sistem perencanaan produksi pada CV X. Perbaikan tersebut dibuat menggunakan suatu alat bantu berbasis komputer yang umumnya dikenal dengan istilah Decision Support System (DSS). DSS dirancang dengan menggunakan software Microsoft Excel Macro. Perencanaan produksi diawali dengan melakukan forecasting dengan menggunakan metode regresi linear untuk produk meja makan dan kursi belajar serta winter’s three factor untuk kursi makan. Selanjutnya dilakukan penyusunan Master Production Schedule (MPS) untuk pembuatan jadwal induk yang divalidasi dengan menggunakan Rough Cut Capacity Planning (RCCP). Setelah MPS dinyatakan feasible, dibuat Master Requirement Planning (MRP) untuk mengetahui jadwal produksi agregat dan kebutuhan material untuk peroses produksi. MRP akan divalidasi dengan menggunakan Capacity Requirement Planning (CRP). Berdasarkan hasil penerapan Decision Support System (DSS) pada CV X, diketahui bahwa nilai MAPE untuk perencanaan produksi menurun rata-rata sebesar 23.21% dibandingkan dengan sistem awal. DSS yang dirancang juga dapat mengakomodasi perencanaan produksi dalam jangka waktu panjang dan memiliki sifat yang fleksibel sehingga output yang dihasilkan yaitu jadwal produksi dan jadwal pemesanan material dapat selalu beradaptasi dengan kondisi aktual.