dc.description.abstract |
Perkembangan industri infrastruktur membuat kebutuhan akan peralatan
penunjang pembangunan infrastruktur semakin meningkat, salah satunya alat berat. PT.
Trakindo Utama merupakan dealer resmi alat berat merek Caterpillar yang juga terlibat
dalam bisnis ini. Guna memberikan unit dengan kondisi prima untuk menjaga kepuasan
konsumen, Trakindo rutin melakukan preservasi. Namun dengan jumlah persediaan yang
bertambah perusahaan juga perlu membuat perbaikan supaya kapasitas preservasi
dapat terpenuhi. Peningkatan kapasitas dapat dilakukan dengan meminimasi makespan
waktu preservasi menggunakan konsep sequencing and scheduling (SAS) dengan
metode longest processing time.
Perbaikan diawali dengan pemilihan model alat berat yang perlu diperbaiki
dengan menggunakan prinpis pareto dan didapatkan empat model yaitu forklift, medium
excavator, dozer, dan small excavator. Lalu dilakukan pengambilan data pada setiap
subtask pada aktivitas preservasi untuk keempat model terpilih dan sebelum diolah akan
dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu. Kemudian akan dibuat workflow network
pada setiap task preservasi untuk menjadi acuan pada saat melakukan SAS. Kemudian
dilakukan SAS dengan longest processing order. Setelah dilakukan pembagian dan
pengurutan dengan SAS akan dilakukan perbandingan waktu dengan waktu preservasi
saat ini.
Berdasarkan hasil pengolahan data, model medium excavator, small excavator,
dan forklift memiliki kapasitas preservasi per hari secara berurutan 3,22 unit, 3,68 unit,
dan 4,995 unit dan jika dibulatkan menjadi 3 unit, 3 unit, dan 5 unit. Ketiga model tersebut
dapat memenuhi target kapasitas preservasi dari perusahaan yaitu 3 unit per hari.
Namun untuk model dozer hanya mampu memenuhi kapasitas 2,41 unit per hari atau jika
dibulatkan menjadi 2 unit sehari sehingga belum dapat memenuhi target perusahaan. |
en_US |