Abstract:
Setiap perusahaan memiliki risiko-risiko terjadinya kecurangan. Kecurangan-kecurangan yang terjadi dapat dilakukan oleh semua pihak di perusahaan tersebut. Kecurangan bisa dilakukan oleh karyawan biasa sampai manager perusahaan itu sendiri. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi semakin mudah dan cepat untuk diperoleh. Perkembangan teknologi tersebut memengaruhi perekonomian dan meningkatkan risiko terhadap perusahaan. Kecurangan dapat terjadi karena adanya segitiga kecurangan (peluang, tekanan dan rasionalisasi). Kepribadian karyawan juga merupakan faktor yang penting apakah karyawan tersebut akan berbuat curang atau tidak. Manajemen insani di sini berfungsi saat perekrutan agen di Agency Prudential Indonesia untuk mengamati kepribadian calon agen.
Untuk mengetahui hubungan antara manajemen insani, kepribadian, dan segitiga kecurangan, penulis menggunakan tinjauan pustaka mengenai teori yang mendukung. Teori digunakan untuk mendefinisikan pengertian yang benar mengenai manajemen insani, kepribadian, dan segitiga kecurangan. Teori tersebut digunakan sebagai dasar pembanding dengan keadaan yang ada di Agency Prudential Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode hypothetico-deductive dengan menerapkan tujuh langkah di dalamnya. Peneliti mengembangkan hipotesis dan menentukan alat ukur yang tepat berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan. Setelah itu peneliti menentukan data yang diperlukan dan metode pengumpulan data yang tepat. Selanjutnya peneliti melakukan analisis dan interpretasi data. Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah Agency Prudential Indonesia dan berfokus pada manajemen insani.
Hasil penelitian yang dihasilkan adalah adanya pengaruh manajemen insani yang memperhatikan kepribadian terhadap segitiga kecurangan. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan kepribadian seseorang dapat memengaruhi risiko pada siklus manajemen insani yang mempengaruhi fraud triangle di Agency Prudential Indonesia. Dengan adanya pengawasan langsung oleh atasan serta pengenalan atasan terhadap kepribadian semua agen dan cara menangani setiap kepribadian yang berbeda-beda dapat mengurangi kecurangan di Agency Prudential Indonesia.