Abstract:
Rumah Makan A merupakan tempat makan yang memberikan penawaran dengan menjual produk yang diolah menggunakan bahan dasar ayam yang berada di Bandung. Berdasarkan data yang diperoleh, total penjualan pada tahun 2019-2020, Rumah Makan A mengalami penurunan omset dan belum dapat mencapai target penjualan sesuai dengan yang ditentukan. Berdasarkan hasil dari wawancara dengan pemilik, pemilik sudah melakukan upaya untuk menaikan pendapatan tetapi upaya yang sudah dilakukan masih belum memberikan efek yang signifikan dan membutuhkan biaya yang cukup besar.
Faktor – faktor yang dihipotesiskan memengaruhi minat beli ulang didapat dari hasil wawancara, observasi dan studi literatur. Variabel yang digunakan dalam model penelitian adalah kualitas layanan, kualitas makanan, harga, lokasi dan kepuasan pelanggan. Data yang dikumpulkan diperoleh sebanyak 103 responden melalui kuesioner. Dari hasil data tersebut dilakukan pengujian menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Pada metode PLS-SEM terdapat evaluasi yang terbagi menjadi 2 yaitu evaluasi model pengukuran dan evaluasi model struktural. Hasi dari evaluasi model pengukuran tersebut menunjukkan bahwa model yang digunakan telah valid dan reliabel.
Dari hasil evaluasi model struktural diperoleh bahwa 4 variabel yang terdapat pada model penelitian mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli ulang yaitu kualitas layanan, kualitas makanan, harga, dan kepuasan pelanggan. Berdasarkan dari matrik IPMA, variabel yang menjadi fokus perbaikan adalah harga dan kualitas layanan. Dari variabel yang menjadi fokus perbaikan dirumuskan 4 usulan perbaikan yang meliputi penggantian capit dan penambahan tempat penyimpanan, pencarian pemasok bahan baku baru, membuat reminder untuk pemilik, dan mengedukasi pelayan dalam penyajian variasi menu. Seluruh usulan telah disetujui oleh pemilik Rumah Makan A untuk diimplementasikan.