Abstract:
Gedung yang dibangun pada wilayah dengan aktivitas seismik yang tinggi harus dirancang
menggunakan sistem struktur dengan daktilitas dan tahanan lateral yang memadai. Sistem
struktur yang tepat untuk digunakan pada struktur gedung tinggi adalah sistem struktur
ganda. Studi ini dilakukan dengan meneliti dua tipe sistem struktur ganda, yaitu hybrid
coupled wall system with replaceable fuse (HCWs) dan reinforced concrete coupled wall
system (RCCWs). Sistem struktur HCWs menggunakan balok kopel baja dengan sekering
yang dapat diganti (replaceable fuse), sedangkan sistem struktur RCCWs menggunakan
balok kopel beton konvensional. Penggunaan balok kopel baja pada sistem struktur HCWs
muncul sebagai alternatif yang layak untuk menggantikan fungsi dari balok kopel beton
konvensional karena memiliki karakteristik disipasi energi yang besar, tinggi elemen yang
rendah, dan mudah dikonstruksi. Berdasarkan hasil analisis nonlinear, mekanisme
kelelehan yang diharapkan dari balok kopel baja dan beton untuk leleh di sepanjang
ketinggian dari gedung dan diikuti oleh kelelehan pilar dinding pada bagian dasarnya sudah
tercapai. Kapasitas geser leleh fuse umumnya lebih besar dari balok kopel beton karena
deformasi inelastis fuse baru terjadi saat percepatan gerakan tanah mencapai skala
maksimum, sedangkan balok kopel beton terjadi sebelum percepatan gerakan tanah
mencapai skala maksimum. Selain itu, fuse juga memiliki kelelehan geser yang lebih
daktail karena mampu melakukan deformasi inelastis secara signifikan. Performa objektif
fuse dan balok kopel beton ditentukan sesuai kriteria penerimaan pada ASCE 41-17. Fuse
dan balok kopel beton memenuhi kriteria penerimaan Life Safety (LS). Semantara itu,
performa objektif global struktur gedung HCWs dan RCCWs yang ditentukan sesuai
FEMA-256 (2000) memenuhi kriteria penerimaan Life Safety (LS).