Abstract:
Indonesia merupakan negara dengan kepulauan terbesar dan sekitar 40% aktivitas perdagangan melewati
perairan Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan infrastruktur yang memadai sebagai salah satu cara yang
berpotensial untuk mendukung aktivitas perdagangan di Indonesia. Namun, seringkali dijumpai
kerusakan infrastruktur seperti keretakan atau lubang pada beton di dalam air. Pemanfaatan selfcompacting
mortar dapat menjadi salah satu solusi untuk menangani kerusakan infrastruktur tersebut.
Pada studi eksperimental ini akan mempelajari mengenai hasil pengecoran underwater self-compacting
mortar terhadap kuat tekan dan nilai Ultrasonic Pulse Velocity (UPV). Pengecoran di dalam air
memerlukan Anti Washout Admixture (AWA) yang berfungsi untuk mengikat campuran sebagai salah
satu cara untuk meminimalisir adanya kehilangan material yang terserap / terbawa air (washout loss).
Pada studi eksperimental ini silica fume dimanfaatkan untuk mengganti sebagian semen dengan variasi
persentase penggantian sebesar 5% ; 7,5% ; dan 10%. Pengujian kuat tekan dan UPV dilakukan pada
umur 7, 14, dan 28 hari dengan benda uji silinder dengan diameter 50 mm dan tinggi 100 mm. Jumlah
benda uji untuk masing-masing variasi yaitu 9 benda uji untuk pengujian kuat tekan dan 3 benda uji
untuk pengujian UPV. Diperoleh nilai kuat tekan pada umur 28 hari dengan variasi SF 5% ; SF 7,5%
dan SF 10% secara berturut-turut sebesar 27,90 MPa ; 19,77 MPa ; dan 15,18 MPa. Untuk nilai UPV
pada pengujian umur 28 hari dengan variasi SF 5% ; SF 7,5% dan SF 10% secara berturut-turut sebesar
3652,1, m/s ; 3527,77 m/s ; dan 3499,21 m/s. Nilai optimum untuk kuat tekan dan UPV diperoleh pada
penelitian ini dengan variasi SF 5% yaitu 27,9 MPa dan 3652,1 m/s. Terdapat korelasi antara kuat tekan
dengan UPV sehingga diperoleh nilai koefisien determinasi (R²) untuk variasi SF 5% ; SF 7,5% dan SF
10% secara berturut-turut yaitu 0,49 ; 0,62 ; dan 0,56.