Abstract:
Gedung merupakan salah satu bangunan yang memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan seharihari.
Agar dapat berfungsi dengan maksimal, gedung banyak dibangun dengan mengalami
ketidakberaturan massa karena perbedaan fungsi lantai. Gedung dengan ketidakberaturan massa
memiliki perilaku dinamik yang berbeda dengan bangunan dengan massa yang beraturan, sehingga
gaya gempa yang terjadi perlu direduksi. Pada skripsi ini, akan digunakan sistem base isolation tipe
lead rubber bearing. Base isolation adalah sistem yang memisahkan struktur bangunan
(superstructure) dengan pondasinya (substructure) dengan menggunakan base isolator. Akan
dilakukan analisis spektrum respons untuk menentukan jumlah tulangan serta analisis riwayat waktu
nonlinier untuk mengetahui perilaku dinamik struktur. Berdasarkan hasil analisis riwayat waktu
nonlinier, diketahui bahwa periode getar struktur base isolated meningkat hingga sebesar 171%.
Analisis riwayat waktu nonlinier untuk gedung base isolated dilakukan dengan nilai koefisien
modifikasi respons (R) = 5 dan 8. Pada gedung dengan R = 8, terjadi sendi plastis di lantai yang
berdekatan dengan lantai dengan massa berlebih saat dibebani gempa Parkfield, sehingga analisis
dilanjutkan dengan nilai R yang lebih kecil, yaitu R = 5. Pada gedung dengan R = 5, tidak terjadi
sendi plastis, dan tingkat kinerja struktur adalah immediate occupancy. Peralihan dari base isolator
berkisar antara -100 mm hingga 130 mm. Nilai tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan pada
SNI 1726-2019.