Abstract:
Di era yang tengah berkembang ini, perusahaan perlu memerhatikan pembangunan berkelanjutan. Dalam pembangunan berkelanjutan, terdapat beberapa faktor selain faktor ekonomi, yaitu lingkungan dan sosial. Ketiga faktor tersebut harus berjalan beriringan agar perusahaan dapat mencapai pembangunan berkelanjutan. Demi mencapai hal tersebut, perusahaan dapat melakukan suatu aksi yaitu aktivitas tanggung jawab sosial perusahan atau corporate social responsibility (CSR). CSR diharapkan dapat menjadi suatu media bagi perusahaan dalam memperhatikan faktor lingkungan dan sosial. Sebelum menjalankan aktivitas CSR-nya, perusahaan menentukan dahulu apa saja topik yang mereka anggap material. Topik material ini dapat membantu perusahaan untuk fokus mengelola isu yang sangat berkaitan langsung dengan aktivitas operasi perusahaan.
Topik material yang ditentukan oleh perusahaan ini terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Isu-isu yang dijadikan topik material kerap tidak sejalan atau tidak berkaitan dengan kegiatan operasi perusahaan. Dalam mengatasi hal tersebut, topik material yang ditentukan perusahaan perlu memerhatikan suatu pedoman. Terdapat beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam menentukan topik material. Salah satu pedoman yang paling umum digunakan adalah GRI Standards. GRI Standards memiliki sembilan kriteria dalam menentukan topik material. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya dampak dan kepentingan ekonomi, lingkungan, dan sosial yang penting; kepentingan dan harapan para pemangku kepentingan; topik utama dan tantangan masa depan sektor; nilai, kebijakan, strategi, sistem manajemen operasional, tujuan, dan sasaran organisasi; dan lain-lain.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif yang dilakukan analisis konten atas pengungkapan aktivitas CSR dan topik material pada laporan keberlanjutan periode 2017-2019. Aktivitas CSR kemudian dikelompokkan berdasarkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Aktivitas CSR dan topik material tersebut kemudian dianalisis kesesuaiannya berdasarkan GRI Standards. Topik material akan diberikan score satu jika sesuai GRI Standards dan nol jika tidak sesuai GRI Standards. Unit penelitian pada penelitian ini adalah PT. Unilever Indonesia Tbk dan PT. Kalbe Farma Tbk.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa PT. Unilever Indonesia Tbk melaksanakan aktivitas CSR sebanyak 146 aktivitas dan PT. Kalbe Farma Tbk sebanyak 61 aktivitas CSR. Sebagian besar aktivitas CSR yang dilakukan oleh kedua perusahaan berkaitan dengan faktor sosial. Dalam hal pelaksanaan aktivitas CSR yang sesuai dengan topik material, kedua perusahaan menunjukkan hasil yang sangat baik. Sebanyak 83,56% aktivitas CSR PT. Unilever Indonesia sudah sesuai dengan topik material. Sementara untuk PT. Kalbe Farma, hanya 44,26% aktivitas CSR yang sesuai dengan topik material. Persentase kesesuaian dengan kriteria GRI tertinggi untuk topik material dari PT. Unilever Indonesia adalah bahan baku berkelanjutan dan tanggung jawab produk sebesar 89%. Untuk PT. Kalbe Farma Tbk topik material dengan persentase tertinggi adalah kinerja ekonomi; praktik pengadaan; pemasaran dan pelabelan; dan kesehatan dan keselamatan pelanggan. Seluruh topik material tersebut mendapatkan persentase sebesar 89%. Jika kedua perusahaan tersebut dibandingkan pengungkapan topik materialnya, PT. Kalbe Farma lebih unggul dari PT. Unilever Indonesia karena PT. Kalbe Farma unggul pada 3 kriteria, sedangkan PT. Unilever Indonesia hanya pada 2 kriteria.