Studi evaluasi jarak siar dilatasi gedung beton bertulang berdasarkan SNI 1726 : 2002 dengan SNI 1726 : 2019 dan retrofitting menggunakan breising baja konsentris khusus tipe Inverted-V

Show simple item record

dc.contributor.advisor Tjondro, Johannes Adhijoso
dc.contributor.author Mazaya, Bondan Dhifan
dc.date.accessioned 2023-02-01T04:46:58Z
dc.date.available 2023-02-01T04:46:58Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp42632
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14328
dc.description 6725 - FTS en_US
dc.description.abstract Perkembangan peraturan bangunan tahan gempa di Indonesia menyebabkan terjadinya kenaikan gaya gempa desain serta perubahan mengenai tata cara perhitungan dalam analisis struktur tahan gempa. Kota Palu merupakan salah satu wilayah dengan kenaikan beban gempa yang cukup signifikan dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia. Dengan demikian, perlu dilakukan analisis ulang terhadap struktur menggunakan peraturan terbaru untuk mengetahui apakah perlu dilakukannya retrofitting pada bangunan tersebut. Dalam hal ini, struktur yang dimodelkan untuk studi kasus adalah dua bangunan beton bertulang pemikul momen khusus ketinggian 12 lantai dan 6 lantai dengan siar dilatasi. Sehingga evaluasi terhadap jarak siar dilatasi yang didesain pun perlu dilakukan agar dapat mencegah terjadinya pounding. Proses retrofitting dilakukan dengan menambah rangka breising baja konsentris eksternal tipe inverted-v. Analisis dilakukan baik secara elastis menggunakan analisis modal respons spektrum maupun inelastis dengan analisis riwayat waktu. Lima buah rekaman percepatan gempa yang digunakan untuk analisis riwayat waktu antara lain, Gempa El Centro N-S 1940, Gempa Denpasar B-T 1979, Gempa Flores 1992, Gempa Parkfield N65E 1956, dan Gempa Bucharest N-S 1977. Analisis elastis setelah struktur di-retrofit menunjukkan hasil yang baik ditunjukkan dengan berkurangnya luas tulangan perlu dan kebutuhan jarak pemisah minimum struktur. Hasil yang baik tersebut juga ditemukan pada analisis inelastis pada struktur B. Akan tetapi, pada analisis inelastis struktur A masih mengalami kegagalan lokal akibat terjadinya sendi plastis pada beberapa kolom yang mengakibatkan diperlukannya retrofitting lokal dengan melakukan penambahan tulangan longitudinal untuk elemen kolom tersebut. Tingkat kinerja struktur yang telah di-retrofit pada kedua bangunan terletak di antara rentang Immediate Occupancy (IO) dan Life Safety (LS). Nilai faktor kuat lebih (Ω0) rata-rata untuk struktur A adalah 3,95 dan 2,95 untuk struktur B. Sedangkan untuk faktor pembesaran defleksi (Cd) rata-rata yang didapat sebesar 3,09 pada struktur A serta 2,49 pada struktur B. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject siar dilatasi en_US
dc.subject retrofitting en_US
dc.subject breising baja konsentris khusus en_US
dc.subject analisis respons spektrum en_US
dc.subject analisis riwayat waktu en_US
dc.subject tingkat kinerja struktur en_US
dc.title Studi evaluasi jarak siar dilatasi gedung beton bertulang berdasarkan SNI 1726 : 2002 dengan SNI 1726 : 2019 dan retrofitting menggunakan breising baja konsentris khusus tipe Inverted-V en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6101801198
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0407055801
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account