Abstract:
Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia yang meningkat pesat setiap tahunnya tidak
sebanding dengan ketersediaan rumah yang ada. Kementerian PUPR telah
mengeluarkan teknologi RISHA pada tahun 2004 untuk mengatasi masalah backlog
tersebut. RISHA dibentuk dari 3 panel yaitu P1, P2, dan P3 dengan ukuran modul
maksimal yang dapat dibuat adalah 3 m x 3 m x 3 m. Kementerian PUPR juga
mempunyai visi untuk menciptakan lapangan kerja dengan menggandeng Usaha Mikro,
Kecil dan Menegah (UMKM) yang selanjutnya dinamakan sebagai aplikator RISHA
untuk memproduksi panel RISHA. Nyatanya, setelah 17 tahun, RISHA masih kurang
diminati masyarakat karena ruang yang dapat dibentuk sangat terbatas. Melalui
penelitian sebelumnya, beberapa ukuran panel yang dimodifikasi telah didesain untuk
membuat ruang yang lebih luas dengan variasi 29 denah lantai . Aplikator X sebagai
salah salah satu aplikator asuhan kementerian PUPR ingin mengetahui kemampuannya
dalam menghasilkan panel modifikasi yang memenuhi parameter yang ada. Oleh
karena itu, penelitian ini akan mengkaji parameter-parameter yang mempengaruhi
pemilihan panel yang dimodifikasi, menguji kekuatan struktural RISHA modifikasi,
dan mengoptimasi kapasitas produksi aplikator X tersebut. Dengan
mempertimbangkan faktor manual handling dan kapasitas angkut, 8 denah RISHA
berhasil dipilih dan selanjutnya dianalis lebih lanjut. Secara struktural, semua denah
yang dimodifikasi memenuhi persyaratan struktural balok dan kolom. Selain itu,
aplikator X mampu memproduksi 2 unit denah lantai terpilih setiap harinya.