Abstract:
Pondasi merupakan sebuah elemen struktur dengan fungsi sebagai sarana pemindahan
beban dari struktur atas menuju tanah maupun batuan di bawahnya. Untuk menghindari
kegagalan konstruksi sebuah gedung struktur, diperlukan perencanaan pondasi yang tepat.
Oleh karena itu, daya dukung dari sebuah pondasi perlu diperhitungkan dalam
merencanakan sebuah bangunan struktur. Sebuah proyek pembangunan gedung tiga lantai
bernama Business Park – Center Point Ciputra yang terletak pada Kawasan Reklamasi
Makassar terdapat sebuah permasalahan pada desain pondasi yang digunakan. Tanah
keras pada lokasi tersebut terletak pada kedalaman 21,4 meter dari permukaan reklamasi
dimana tanah yang digunakan untuk reklamasi merupakan tanah calcareous dengan tebal
penimbunan sebesar 8,6 meter. Penggunaan pondasi dalam dengan panjang hingga
menyentuh tanah keras pada bangunan yang memiliki beban rencana sebesar 32 ton akan
memakan biaya yang begitu besar karena dimensinya yang terlalu besar. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, dilakukan perencanaan pondasi menggunakan pondasi tiang-rakit
yang terdiri dari pile cap dan tiang pancang. Di dalam perencanaannya, daya dukung
yang dimiliki kombinasi pondasi tersebut harus dipastikan memenuhi beban yang
direncanakan. Pada penelitian ini diperoleh tiga nilai daya dukung ultimit dengan tiga
metode yang berbeda. Berdasarkan pemodelan menggunakan Plaxis 2D, diperoleh daya
dukung ultimit sebesar 99,55 ton, sedangkan dengan menggunakan metode Chin dan
metode Mazurkiewicz diperoleh daya dukung ultimit secara berurutan sebesar 96,9 ton
dan 124 ton. Pada pemodelan diperoleh rasio beban antara pile cap dan tiang pancang
pada beban rencana secara berurutan sebesar 38,1% dan 61,9% dengan faktor reduksi
sistem pondasi sebesar 70,8%. Stress zone yang dihasilkan sistem pondasi mencapai
lapisan tanah lempung, akan tetapi pengaruh terhadap penurunan sangat kecil. Hal ini
dibuktikan dengan penurunan total akibat konsolidasi selama 50 tahun yang diperoleh
sebesar 1,924 mm.