Abstract:
Pemadatan tanah dilakukan untuk meningkatkan daya dukung tanah dengan cara mekanis (digilas/
ditumbuk), tujuannya adalah mengeluarkan udara pada pori-pori tanah dan memampatkan jarak antara
partikel-partikel tanah. Pada penelitian ini, peneliti akan mencari nilai kuat geser dan nilai CBR yang
dihasilkan dari pemadatan dinamis dan statis dengan keadaan soaked dan unsoaked dengan acuan
standard proctor test. Kadar air optimum dan γdry maksimum didapatkan dari uji kompaksi dinamis
yang akan menjadi kadar air yang digunakan selama percobaan di laboratorium. Dengan acuan berat isi
kering yang dihasilkan dari uji kompaksi dinamis dan statis didapatkan bahwa uji kompaksi statis
membutuhkan energi yang lebih besar untuk memperoleh berat isi kering yang sama dengan uji
kompaksi dinamis. Selain itu, nilai CBR laboratorium yang dihasilkan menggunakan pemadatan statis
3,53 kN (setara dengan uji dinamik 25x tumbukan) lebih besar 0,38% daripada CBR lapangan dari uji
DCP 24x gilasan dari penelitian lalu (Hamzah, dkk 2020). Nilai CBR yang didapatkan juga lebih besar
4,6% jika dilakukan pemadatan secara dinamis. Nilai kuat tekan dan kuat geser dari uji kompaksi
dinamis lebih besar 25% dibandingkan jika dikompaksi secara statis. Setelah dilakukan perendaman,
nilai kuat geser dan CBR mengalami penurunan untuk yang dipadatkan secara statis maupun dinamis.