Abstract:
Tanah memiliki perbedaan kondisi terhadap kondisi kadar air yang terdapat dalam tanah. Perbedaan
kondisi tersebut terdiri dari bentuk padat, semi padat, plastis, dan cair. Hal tersebut dibuktikan dengan
pengujian batas-batas Atterberg yang terdiri atas batas cair dan batas plastis. Pada penelitian ini,
pengaruh campuran tanah butir halus yaitu kaolin dan bentonite dengan pasir dengan berbagai variasi
kombinasi terhadap batas cair dan batas plastis. Dengan adanya perbedaan pada variasi kombinasi tanah
halus dan pasit tentu akan menghasilkan nilai batas cair dan nilai batas plastis yang berbeda. Dalam
penelitian, untuk mendapatkan nilai batas cair dan nilai batas plastis dilakukan pengujian dengan
menggunakan alat fall cone penetrometer. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah semakin
meningkatnya kadar pasir yang dicampur dengan tanah butir halus, hasil batas cair dan batas plastis yang
diperoleh cenderung memiliki hasil yang menurun. Penurunan yang terjadi dikarenakan pasir merupakan
jenis tanah yang tidak plastis dan tidak kohesif, sedangkan tanah butir halus kaolin dan bentonite
merupakan jenis tanah yang plastis dan kohesif. Jadi, seiring bertambahnya persentase berat dari sampel
tanah butir halus dan bertambahnya persentase berat dari kadar pasir, nilai batas cair dan batas plastis
yang diperoleh menghasilkan tren yang menurun.