Abstract:
Kata “filsafat” seringkali dimaknai secara tunggal dan dianggap memiliki kemapanan makna pada dirinya sendiri. Padahal, kata “filsafat” selalu mengalami perubahan makna yang sangat bergantung pada konteks saat kata itu digunakan. Konteks yang dimaksud tentu mengarah pada aspek “apa”, “siapa”, “kapan”, dan “di mana”. Oleh sebab itu, kata “filsafat” harus dimaknai secara berbeda dan bahkan didekonstruksi agar pemaknaan terhadap kata “filsafat” tidak lagi dianggap sebagai seusatu yang mapan.
Dengan judul “INTEROGASI KATA “FILSAFAT” MENGGUNAKAN DIFFÉRANCE”, tujuan penulisan skripsi ini berusaha menginterogasi dan membongkar kata “filsafat” menggunakan différance dari Jacques Derrida dengan cara melihat aspek diakronik dan sinkronik dari kata “filsafat” serta membuat pembandingan dengan kata lain yang memiliki perbedaan dan keserupaan terhadap kata “filsafat” yaitu “worldview” dan melakukan komparasi afirmatif terhadap keduanya. Sehingga mengarah pada kesimpulan bahwa kata “filsafat” tidak bisa dianggap sebagai sebuah kata yang universal untuk menggambarkan kemampuan berpikir abstrak manusia.