dc.contributor.advisor |
Djunatan, Stephanus |
|
dc.contributor.author |
Alvin, Immanuel |
|
dc.date.accessioned |
2023-01-11T07:34:42Z |
|
dc.date.available |
2023-01-11T07:34:42Z |
|
dc.date.issued |
2021 |
|
dc.identifier.other |
skp41977 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/14118 |
|
dc.description |
667 - FF |
en_US |
dc.description.abstract |
Gagasan “masyarakat tontonan” diutarakan oleh Guy Debord untuk mengkritik fenomena kultural masyarakat kontemporer yang mengacu pada kecenderungan impulsif manusia kepada hasrat ditonton dan menonton. Secara khusus, yang menjadi perhatian utama dalam hasrat ditonton dan menonton itu adalah perihal tampilan eksternal. Elemen utama yang membentuk fenomena ini adalah komoditas yang membuat diri sebagai kumpulan ekspektasi, pengalaman keseharian, dan hal-hal material yang membuat manusia menjadi pribadi yang banal. Di samping itu, komoditas menciptakan situasi yang banyak mengalienasi manusia melalui pemerekan dan pengiklanan sebagai senjata utamanya. Lantas pseudo-need menjadi alienasi utama dari berbagai keterasingan lain yang dialami manusia dalam masyarakat tontonan. Manusia menjadi objek dari permainan pasar yang menciptakan kebutuhan semu atas keinginan-keinginan manusia yang dangkal. Dalam hal ini, sneakers menjadi salah satu representasi yang menampilkan secara lebih gamblang realitas masyarakat tontonan dengan berbagai alienasi yang terjadi di dalamnya. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan |
en_US |
dc.subject |
masyarakat tontonan |
en_US |
dc.subject |
komoditas, |
en_US |
dc.subject |
alienasi, |
en_US |
dc.subject |
pseudo-need |
en_US |
dc.subject |
sneakers. |
en_US |
dc.title |
Tafsir terhadap sneakers sebagai representasi masyarakat tontonan berdasarkan argumen Guy Debord |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM2017510004 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0424127001 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI612#Ilmu Filsafat |
|