Abstract:
Kondisi bangunan cagar budaya di Bandung memprihatinkan akibat perubahan fungsi yang tidak sesuai dengan konsep awalnya. Namun masih ditemukan beberapa bangunan yang masih baik kondisinya walaupun sudah mengalami beberapa kali perubahan fungsi. Studi ini akan mengangkat isu pentingnya mempertahankan nilai-nilai bangunan cagar budaya yang difokuskan pada aspek fungsi dan bentuk, dengan kasus studi Villa Merah, Gedung Tiga Warna dan Biofarma. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan evaluatif, yang menggabungkan teori Fungsi-Bentuk-Konstruksi dengan teori Pelestarian. Hasil studi Villa Merah, Gedung Tigawarna dan Biofarma memiliki nilai-nilai yang harus dilestarikan, namun pada perjalanannya hanya Villa Merah yang masih mempertahankan bentuk aslinya, sedangkan gedung Tigawarna dan Biofarma sudah mengalami perubahan yang signifikan terkait ruang dalamnya untuk penyesuaian dengan fungsi baru. Manfaat penelitian diharapkan memberikan kontribusi pengetahuan arsitektur bagi masyarakat, masukan bagi para akademisi dan mahasiswa Arsitektur, juga dapat menjadi masukan bagi pemegang kebijakan dalam menyusun strategi pelestarian bangunan cagar budaya.