Abstract:
Fenomena perdagangan bebas mendorong pergeseran industrial age menjadi information age. Hal ini ditandai dengan kontribusi besar dari aspek tidak berwujud seperti pengetahuan, relasi, dan sistem informasi. Dengan kemajuan tersebut, perusahaan diharapkan untuk tidak hanya melaporkan informasi kepada investor mengenai aset berwujud, melainkan juga intellectual capital-nya yang dinilai turut berkontribusi besar pada proses operasi perusahaan. Selain itu, perusahaan yang awalnya berfokus pada pengoperasian modal fisik, kini harus lebih memberikan penekanan kepada penciptaan nilai tambah yang mendukung timbulnya competitive advantage. Hal ini mendorong perusahaan untuk mengubah fokus dari labor based menjadi knowledged based, yang merupakan dasar pembahasan intellectual capital. Ekonomi modern yang banyak memanfaatkan sains, teknologi, dan inovasi menjadikan isu knowledged based penting untuk dibahas. Maka dari itu, penelitian ini akan membahas intellectual capital meliputi Value Added Human Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA), Relational Capital Efficiency (RCE), dan Value Added Capital Employed (VACA) serta pengaruhnya terhadap profitabilitas. Penelitian ini mengukur intellectual capital dengan menggunakan MVAICTM yang merupakan modifikasi dari metode VAICTM. Modifikasi dilakukan oleh Ulum et al. (2014) karena pengukuran moneter menggunakan VAICTM tidak dapat mengukur salah satu komponen intellectual capital yaitu customer/relational capital. Metode ini termasuk pengukuran moneter yang populer karena relatif mudah untuk dilakukan dan dikonstruksi dari akun-akun dalam laporan keuangan perusahaan berupa laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi. Model ini terfokus pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added. M-VAICTM merupakan penjumlahan VAHU, STVA, RCE, dan VACA. Kemudian setiap komponen ini akan dilihat pengaruhnya terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur menggunakan rasio ROA. Peneliti juga melihat pengaruh seluruh komponen perhitungan MVAICTM secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah causal study. Causal study adalah penelitian yang membuktikan adanya hubungan antar variabel. Penelitian ini menggunakan populasi industri farmasi yang terdaftar di BEI periode 2011- 2015. Dari keseluruhan populasi yang ada, peneliti menggunakan metode purposive sampling sehingga didapatkan 6 perusahaan yang sesuai dengan kriteria penelitian. Sampel akan diteliti dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan yang diakses melalui www.idx.co.id. Data yang didapat akan digunakan untuk menghitung rasio-rasio yang dibutuhkan dalam pengukuran M-VAICTM. Kemudian data akan melalui uji asumsi klasik, pengujian regresi linear berganda, dan uji hipotesis meliputi uji R2, uji statistik t, dan uji statistik F. Output yang didapat dari pengujian ini akan dianalisis untuk melihat hubungan komponen intellectual capital menggunakan metode M-VAICTM dengan profitabilitas perusahaan menggunakan rasio ROA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial VAHU, STVA, dan RCE memiliki pengaruh secara positif terhadap rasio ROA. Sebaliknya VACA tidak memiliki pengaruh terhadap rasio ROA. Secara keseluruhan seluruh komponen intellectual capital memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan perusahaan-perusahaan untuk mengutamakan aspek intellectual capital karena aspek ini berpengaruh terhadap profitabilitas, khususnya untuk perusahaan farmasi. Perusahaan-perusahaan juga harus mulai melakukan benchmark untuk melihat efektivitas dan efisiensi pengelolaan intellectual capital yang dimiliki. Bagi peneliti selanjutnya juga disarankan untuk menggunakan data observasi yang lebih banyak, menggunakan metode yang berbeda, dan membahas pengaruh intellectual capital bagi industri lain.