Abstract:
Perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan mempunyai masalah pokok yaitu tersedianya lahan untuk menanam tanaman seperti kelapa sawit, teh, karet, dan lain sebagainya. Namun agar dapat tersedianya lahan untuk menanam tanaman, perusahaan di sektor perkebunan menghadapi beberapa masalah seperti sengketa lahan. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan dapat diatasi dengan adanya manajemen risiko yang baik di perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus menerapkan manajemen risiko sehingga perusahaan dapat going concern. Setiap perusahaan membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk mengolah informasi yang ada di perusahaan. Dalam sistem informasi akuntansi terdapat salah satu komponen yang berfungsi sebagai pengendalian intern yaitu internal control dan security measures. Dalam internal control terdapat beberapa kerangka kerja, salah satunya COSO’s Enterprise Risk Management. Perusahaan yang menerapkan COSO’s Enterprise Risk Management dapat membantu perusahaan untuk mengendalikan risiko sehingga perusahaan dapat tetap going concern. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menganalisis data, sehingga dapat memberikan suatu gambaran atas objek yang diteliti dan dapat ditarik kesimpulan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah dokumentasi dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder pada penelitian ini adalah annual report dari 16 perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hampir seluruh perusahaan menerapkan kerangka pengendalian intern COSO’s Enterprise Risk Management. Beberapa komponen yang terdapat pada COSO’s Enterprise Risk Management berhubungan dengan kriteria going concern. Sehingga sebaiknya perusahaan menerapkan seluruh komponen COSO’s Enterprise Risk Management agar perusahaan dapat memenuhi kriteria going concern dan tercapainya tujuan perusahaan.