Abstract:
Kondisi perekonomian terus bertumbuh seiring dengan berkembangnya teknologi. Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi yaitu investasi. Investasi sangat penting bagi generasi muda karena akan menjadi penerus pelaku ekonomi yang akan mendatang. Jenis investasi yang paling banyak dipilih oleh investor muda adalah investasi saham. Penting bagi investor dan calon investor untuk memperhatikan pergerakan harga saham. Investor yang memiliki kemampuan dalam menganalisis pergerakan harga saham memungkinkan investor dapat menentukan kapan waktu untuk membeli dan menjual saham, sehingga dapat memperoleh keuntungan yang optimal atau meminimalkan kerugian.
Harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu solvabilitas, sedangkan faktor eksternal yaitu suku bunga dan nilai tukar rupiah. Solvabilitas perusahaan yang tinggi cenderung akan meningkatkan harga saham. Suku bunga acuan yang ditetapkan Bank Indonesia rendah cenderung akan meningkatkan harga saham. Nilai tukar rupiah terhadap USD yang menguat cenderung akan meningkatkan harga saham.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pemilihan sampel dilakukan menggunakan purposive sampling. Sampel penelitian sebanyak 17 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019, sehingga observasi berjumlah 85. Sumber data menggunakan data sekunder. Data diperoleh melalui situs resmi BEI, situs perusahaan, situs resmi Bank Indonesia, dan situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS). Analisis data menggunakan regresi data panel. Pengolahan data dilakukan menggunakan EViews 11.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh terhadap harga saham, suku bunga tidak berpengaruh terhadap harga saham, dan nilai tukar rupiah tidak berpengaruh terhadap harga saham. Selain itu, solvabilitas, suku bunga, dan nilai tukar rupiah secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Saran bagi investor, sebaiknya memperhatikan faktor solvabilitas, suku bunga, dan nilai tukar rupiah dalam berinvestasi saham. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya menggunakan sampel observasi yang lebih banyak, periode waktu yang lebih panjang, dan menggunakan sampel industri lain.