Abstract:
Persaingan antar dunia usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, mendorong para pengusaha untuk mempertahankan eksistensi perusahaannya dalam jangka panjang dan untuk terus meningkatkan laba yang diperoleh perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan dituntut untuk menentukan strategi yang tepat agar dapat berkembang di dunia bisnis dan menjadi unggul atas para pesaing. Salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan strategi adalah hal terkait pelanggan. Setiap pelanggan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melayani setiap pelanggan pun berbeda-beda. Pada umumnya, perusahaan tidak menyadari bahwa biaya melayani dari setiap pelanggan dapat mempengaruhi profitabilitas dari setiap pelanggan tersebut. Dalam penelitian ini, penulis melakukan perhitungan profitabilitas pelanggan dengan menggunakan Activity-Based Costing system. Pembebanan biaya dengan sistem ini dianggap lebih akurat karena perusahaan dapat memperoleh informasi mengenai biaya dari seluruh aktivitas dan biaya yang ditimbulkan oleh setiap pelanggan dengan karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan aktivitas yang dikonsumsinya. Dengan informasi tersebut, perusahaan dapat menganalisis mana pelanggan yang menguntungkan dan merugikan bagi perusahaan. Selain itu, perusahaan dapat menggunakan informasi ini untuk mengambil tindakan lebih lanjut mengenai cara mengelola pelanggan dengan tepat. Penelitian ini dilakukan pada Putra Mandiri. Perusahaan ini menjual bahan bangunan berupa cat yang berlokasi di Depok, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian yang mengungkapkan masalah yang ada di perusahaan, mengolah data, menganalisis, dan menginterpretasikannya. Penulis kemudian menyusun pembahasan secara sistematis, sehingga masalah yang ada di perusahaan dapat dipahami dan dibuat kesimpulan dan saran bagi perusahaan untuk memperbaikinya. Penulis memperoleh data primer dari wawancara dengan pemilik dan observasi, sedangkan data sekunder dari penelitian kepustakaan. Berdasarkan wawancara dengan pemilik Putra Mandiri diketahui bahwa perusahaan belum pernah melakukan analisis profitabilitas pelanggan dan menerapkan Activity-Based Costing system. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sembilan sample pelanggan memberikan kontribusi laba bagi Putra Mandiri. Namun, besar kontribusi laba terhadap penjualan bersih dari setiap pelanggan berbeda-beda. Hal ini terbukti dari pelanggan H yang menghasilkan penjualan bersih paling tinggi, namun tidak memberikan kontribusi laba paling tinggi juga terhadap penjualan bersihnya dan tidak melebihi rata-rata total laba terhadap total penjualan bersih, melainkan hanya pelanggan A dan I yang memberikan kontribusi laba di atas rata-rata total laba terhadap total penjualan bersih. Berdasarkan informasi ini, penulis memberikan saran kepada pemilik Putra Mandiri untuk memperbaiki proses bisnis sehingga biaya untuk melayani pelanggan dapat berkurang dan meningkatkan laba operasi perusahaan.