Abstract:
Industri pertambangan termasuk industri yang paling besar kontribusinya terhadap PDB
Indonesia hingga mencapai 6%. Namun, jatuhnya harga-harga komoditas dunia
menyebabkan penurunan permintaan batubara secara global yang mengakibatkan harga batu
bara paling anjlok selama rentang tahun 2015 – 2019. Selain itu, permasalahan mengenai
legalitas atas peraturan yang dibuat pemerintah masih kerap dilanggar oleh sebagian entitas.
Apabila terus menerus dibiarkan, hal ini akan berdampak pada kelangsungan hidup
perusahaan pada sektor pertambangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pertumbuhan laba, debt default dan opini audit tahun sebelumnya terhadap pemberian opini
audit tahun sebelumnya pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI pada
tahun 2015 – 2019.
Opini audit going concern dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
pada pertumbuhan laba, debt default dan opini audit tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba
yang negatif secara terus menerus mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan dari tahun ke
tahun sedang dalam kondisi yang tidak baik akibat berkurangnya keuntungan yang
diperoleh, sehingga perusahaan dinilai memiliki isu keberlangsungan usaha di masa yang
akan datang. Selain itu, status debt default yang diterima oleh perusahaan mengindikasikan
bahwa perusahaan telah gagal dalam mengelola keuangannya sehingga kewajiban-kewajiban
yang seharusnya dipenuhi saat jatuh tempo tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan. Opini
audit tahun sebelumnya menggambarkan peristiwa yang terjadi di perusahaan selama
periode tersebut yang dapat memengaruhi kejadian di masa yang akan datang. Apabila pada
tahun sebelumnya perusahaan sudah mendapat opini audit going concern, besar
kemungkinan perusahaan akan mendapatkan kembali opini audit going concern pada tahun
berjalan. Ketiga faktor tersebut dapat membuat perusahaan memperoleh opini audit terkait
keberlangsungan usaha atau going concern.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yang pada
akhirnya didapatkan 36 sampel perusahaan. Metode yang digunakan pada penelitian adalah
hypothetico-deductive method. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan program Eviews 11, SPSS 25 dan Microsoft Excel 2019.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel debt default dan opini audit
tahun sebelumnya berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. Sedangkan
variabel pertumbuhan laba tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern.
Namun, ketiga variabel tersebut yaitu pertumbuhan laba, debt default dan opini audit tahun
sebelumnya secara bersama-sama berpengaruh terhadap pemberian opini audit going
concern. Saran yang dapat diberikan bagi investor yaitu diharapkan investor dapat
mempertimbangkan kondisi perusahaan yang mendapatkan opini audit going concern terkait
dengan keputusan investasinya. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat
menyempurnakan penelitian dengan menambah variabel independen, mengubah jenis sektor
perusahaan atau pun menambah periode penelitian, serta bagi pembaca diharapkan penelitian
ini dapat dijadikan sebagai referensi dan tambahan pengetahuan mengenai faktor-faktor
relevan yang dapat memengaruhi pemberian opini audit going concern.