Abstract:
Keputusan strategis perusahaan, memperluas pangsa pasar dan peningkatan laba, harus didukung oleh kegiatan operasional. Kegiatan operasional dapat dikatakan mampu mendukung keputusan strategis apabila perusahaan mampu memanfaatkan utang lancar secara optimal dan menerima pengembalian, sesuai yang diharapkan, dari investasi yang dilakukan pada tingkat operasional. Yaitu kas yang diinvestasikan dalam aset lancar. Dengan begitu, perusahaan akan memiliki dana yang cukup untuk tetap beroperasi dan semakin mampu untuk mengembangkan bisnisnya. Pengelolaan modal kerja perlu dilakukan untuk memaksimalkan pengembalian dari investasi pada aset lancar.
Penelitian kausalitas dilakukan dengan tujuan mengetahui apakah pengelolaan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan manufaktur makanan dan minuman pada sektor barang konsumen primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015—2019. Secara parsial dan simultan. Profitabilitas diukur menggunakan return on asset (ROA) sebagai variabel terikat. Pengelolaan persediaan diukur menggunakan average age of inventory (AAI), pengelolaan piutang usaha menggunakan average collection period (ACP), dan pengelolaan utang usaha menggunakan average payment period (APP). Sebagai variabel bebas.
Populasi yang digunakan yaitu perusahaan-perusahaan manufaktur makanan dan minuman pada sektor barang konsumen primer yang terdaftar pada BEI. Kemudian penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel akhir sebanyak 20 perusahaan.
Hasil penelitian pada tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa secara parsial hanya pengelolaan piutang usaha dan utang usaha yang dapat dibuktikan berpengaruh terhadap profitabilitas. Sedangkan, pengelolaan persediaan secara parsial tidak dapat dibuktikan berpengaruh terhadap profitabilitas. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa ketiga variabel secara bersamaan dapat dibuktikan berpengaruh terhadap profitabilitas.