Abstract:
Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis di Indonesia telah mengalami kemajuan yang pesat. Semakin bertambahnya jumlah perusahaan baru dari hari ke hari membuat persaingan dunia bisnis di Indonesia menjadi ketat. Salah satunya yang merasakan persaingan ketat tersebut adalah PT X. PT X ini bergerak dalam industri air minum dalam berbagai kemasan. Tentunya masyarakat pun mengetahui bahwa merek dari air minum dalam kemasan ini sangat banyak dan persaingan di berbagai segmennya pun sangat kuat. Oleh karena itu penting bagi PT X dalam hal mengatur biaya yang dikeluarkan, menetapkan harga jual yang tepat, menetapkan target volume penjualan, untuk mencapai laba yang diharapkan. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menganalisa hal tersebut adalah cost-volume-profit analysis (CVP analysis). CVP analysis dapat digunakan untuk mencari breakeven point (titik impas) dan bisa juga digunakan untuk mengetahui volume unit yang harus dijual untuk mencapai target laba tertentu. Selain itu juga CVP analysis dapat digunakan untuk mengetahui jumlah margin of safety atau juga jumlah penjualan yang masih dapat turun untuk mencapai titik impas. Dengan menggunakan CVP analysis ini perusahaan dapat mengetahui bagaimana pengaruh pada perubahan biaya, harga jual, dan sales mix terhadap pencapaian target laba operasi perusahaan, serta apakah dengan CVP analysis ini akan dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang tepat untuk mencapai laba yang diharapkan. Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analitis, yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan semua data terkait dengan objek penelitian, kemudian data tersebut dianalisis untuk memberikan gambaran yang jelas dan menarik kesimpulan atas masalah yang diteliti. Penulis melakukan wawancara, observasi, dokumentasi, serta didukung dengan studi kepustakaan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Data tersebut kemudian diolah oleh penulis untuk melakukan CVP analysis. Untuk melakukan CVP analysis, penulis melakukan identifikasi biaya berdasarkan perilaku biayanya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Setelah itu, pernulis melihat proporsi penjualan masing-masing produk selama ini untuk dapat menghitung sales mix pada tahun 2015. Penulis dapat membagi tiga kategori yang berbeda dalam 1 tahun, yaitu kategori pertama meliputi bulan Januari dan bulan Desember (bulan Safar), kategori kedua meliputi bulan Februari - Mei dan bulan Agustus - November, dan kategori ketiga meliputi bulan Juni (bulan puasa) dan bulan Juli (libur lebaran). Setelah itu, penulis menghitung contribution margin untuk masing-masing kategori waktu yang nantinya akan berguna dalam menghitung breakeven point. Selain itu, CVP analysis juga berguna untuk menentukan volume penjualan agar target laba pada masing-masing kategori waktu dapat tercapai. Target laba operasi yang ditetapkan oleh perusahaan pada masing-masing kategori waktu berbeda-beda, oleh karena itu jumlah karton yang harus dijual untuk mencapai target laba operasi pada masing-masing kategori waktu pun berbeda-beda. CVP analysis juga bermanfaat untuk menghitung margin of safety dari masing-masing kategori, agar perusahaan mengetahui seberapa jauh perusahaan dapat mengalami penurunan penjualan agar tidak mengalami kerugian. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis menyarankan perusahaan untuk menggunakan CVP analysis agar perusahaan dapat mengetahui breakeven point, target penjualan untuk mencapai laba yang diharapkan, serta margin of safety. Selain itu, perusahaan juga sebaiknya dapat membuat keputusan-keputusan yang lebih tepat berdasarkan informasi dari CVP analysis.