Abstract:
Tren memesan kerajinan kayu dan mebel terus mengalami peningkatan dan menyebabkan
pertumbuhan ekspor industri furnitur di Indonesia. Pertumbuhan pada ekspor industri furnitur
menuntut perusahaan untuk mencapai competitive advantage agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain, sehingga dapat bertahan dalam industri furnitur. Competitive advantage dapat
dicapai jika proses bisnis perusahaan berjalan dengan efektif, termasuk siklus pembelian.
Proses bisnis perusahaan dapat berjalan efektif, jika pengendalian internal dalam siklus
pembelian memadai. Salah satu komponen pengendalian internal yang dibutuhkan adalah
aktivitas pengendalian. PT Mega Jati Furniture adalah perusahaan yang bergerak di industri
furnitur dan memproduksi furnitur untuk di ekspor. PT Mega Jati Furniture mengalami
keterlambatan pengiriman bahan baku dari supplier yang mengakibatkan kegiatan produksi
menjadi terhambat dan menerima kualitas bahan baku yang datang tidak sesuai dengan yang
dipesan. PT Mega Jati Furniture agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis perlu
meningkatkan efektivitas siklus pembelian dengan cara melakukan evaluasi terhadap
pengendalian internal terkait aktivitas pengendalian.
Siklus pembelian dapat mencapai efektivitas jika tujuannya tercapai, namun
dalam proses mencapai tujuan siklus pembelian tidak luput dari risiko. Risiko yang terjadi
dalam perusahaan dapat diminimalisir dengan menerapkan pengendalian internal terkait
aktivitas pengendalian yang memadai, sehingga diperlukan evaluasi pengendalian internal
menggunakan framework COSO Enterprise Risk Management dengan cara mengevaluasi
apakah seluruh komponen aktivitas pengendalian sudah ditetapkan pada siklus pembelian.
Aktivitas pengendalian memiliki tujuh komponen yaitu proper authorization of transaction
and activities; segregation of duties; project development and acquisition; change
management controls; design and use of documents and records; safeguarding assets,
records, and data; independent checks on performances. Berdasarkan hasil evaluasi, diperoleh
rekomendasi untuk memperbaiki pengendalian internal terkait aktivitas pengendalian pada
siklus pembelian yang memiliki kelemahan agar aktivitas pengendalian memadai sehingga
dapat mencapai tujuan siklus.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif. Jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu hasil wawancara dan observasi berupa informasi yang
berkaitan dengan siklus pembelian dan memantau langsung aktivitas terkait siklus pembelian.
Sedangkan data sekunder pada penelitian ini menggunakan data yang telah disediakan oleh
perusahaan berupa dokumen yang terkait dengan siklus pembelian di PT Mega Jati Furniture.
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah evaluasi aktivitas pengendalian pada siklus
pembelian untuk meningkatkan efektivitas siklus pembelian dengan unit penelitian PT Mega
Jati Furniture.
Berdasarkan hasil penelitian, secara keseluruhan aktivitas pengendalian pada
siklus pembelian yang sudah diterapkan oleh perusahaan belum memadai. Beberapa aktivitas
pengendalian yang masih kurang memadai, seperti proper authorization of transaction and
activities, segregation of duties, design and use of documents and records, dan independent
checks on performances. Terkait kelemahan tersebut rekomendasi yang diberikan berupa
menambahkan pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi aktivitas pemesanan bahan baku,
perusahaan menerapkan pemisahan fungsi antara recording, custody, dan authorization pada
setiap aktivitas siklus pembelian, membuat dokumen permintaan pembelian, daftar supplier,
pesanan pembelian, tanda terima barang, rencana pembayaran, dan bukti pengeluaran kas,
perusahaan membeli lemari penyimpanan besi yang terdapat kunci agar aman, memberikan
pembatasan akses terhadap dokumen ataupun persediaan, menjaga tempat persediaan agar
tidak lembab dan memasang CCTV. Perusahaan sebaiknya menerapkan rekomendasi dan
saran yang diberikan agar dapat meningkatkan efektivitas siklus pembelian perusahaan.