Abstract:
Agar dapat bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif ini, perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan suatu produk, baik barang maupun jasa yang memiliki daya saing yang tinggi. Perusahaan dengan daya saing yang tinggi harus mampu menciptakan produk yang berkualitas dan memiliki harga yang dapat bersaing dengan pesaingnya. Untuk itu, penting bagi perusahaan dalam melakukan upaya-upaya untuk mengendalikan biaya. Salah satu cara untuk mengendalikan biaya adalah menganalisis proses produksi. Dengan sistem yang tepat maka perusahaan akan mendapatkan perhitungan yang lebih tepat sehingga biaya produksi akan dapat di efisienkan dan perusahaan dapat meningkatkan daya saingnya dan meningkatkan laba perusahaan, hal tersebut dapat dilakukan dengan sistem perhitungan yang dinamakan Activity Based Costing.
Untuk melakukan efisiensi biaya produksi maka perusahaan harus memperoleh informasi biaya yang akurat. Dengan melakukan pembebanan biaya menggunakan metode Activity Based Costing maka pembebanan akan menjadi lebih tepat sehingga biaya perhitungan akan lebih akurat. Dengan menggunakan ABC system langkah pertama adalah membagi biaya langsung dan tidak langsung, biaya langsung dapat dibebankan langsung ke final cost object sedangkan biaya tidak langsung dikelompokkan berdasarkan waktu dan manfaat yang diterima setiap aktivitas perusahaan. Langkah selanjutnya menghitung tarif aktivitas untuk dibebankan ke final cost object. Dengan pembebanan ABC dapat dilihat aktivitas mana saja yang mengeluarkan biaya besar dan dapat dilakukan efisiensi biaya produksi.
Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu mengumpulkan data mengenai biaya yang terjadi pada bulan Maret 2020 di Perusahaan TW. Perusahaan TW merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perajutan yang memproduksi benang menjadi kaos kaki. Data yang digunakan merupakan data primer yang didapatkan dengan cara melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Sampai saat ini Perusahaan TW masih menggunakan metode yang sederhana dalam menghitung biaya produksinya dengan cara menghitung harga rata-rata benang yang digunakan untuk memproduksi kaos kaki. Penulis mencoba menghitung biaya produksi perusahaan menggunakan Activity Based Costing System untuk mendapatkan hasil perhitungan yang lebih akurat dalam perhitungan biaya produksinya kemudian menganalisa aktivitas-aktivitas yang dapat diefisienkan untuk menekan biaya produksi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perhitungan biaya produksi yang terjadi pada Perusahaan TW masih kurang tepat, setelah di hitung menggunakan ABC dapat dilihat bahwa hasil perhitungan menurut perusahaan undercosted. Penulis juga melakukan analisa yang dapat dilakukan pada setiap aktivitas yang dapat diefisienkan dalam memproduksi kaos kaki. Perusahaan TW masih belum efisien karena masih ada pemborosan dalam pemakaian bahan baku, dan sumber daya yang berlebih. Saran dari penulis adalah perusahaan lebih baik menerapkan pembebanan biaya menggunakan Activity Based Costing.