Abstract:
Indonesia adalah negara dengan tanah pertanian subur dan hasil pertanian melimpah ruah. Indonesia memiliki komoditas beras yang telah mengalami budidaya dengan cara baru, yaitu beras organik. Beras organik tidak ditanam dengan pupuk kimiawi dan tidak dirawat menggunakan pestisida kimiawi. Tasikmalaya adalah kabupaten di provinsi Jawa Barat yang memiliki tanah pertanian yang gembur. Beras yang diproduksi di Tasikmalaya bukan hanya beras konvensional, melainkan juga beras organik. Penelitian ini memilih Gapoktan Simpatik sebagai objek penelitian. Gapoktan Simpatik adalah gabungan koperasi tani yang menaungi petani-petani beras organik. Meskipun beras organik belum banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, tetapi beras organik Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Pada penelitian ini, Penulis menjabarkan kerjasama antara perusahaan eksportir PT Bloom Agro dengan Gapoktan Simpatik, yang mana kerjasama tersebut mewujudkan ekspor beras organik produksi Gapoktan Simpatik hingga menembus pasar Uni Eropa, tepatnya di negara Jerman dan Italia. Guna memastikan keamanan produk bagi konsumen, Uni Eropa memiliki sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi produsen dan importir yang hendak memasok barang ke kawasan tersebut. Untuk mencapai persyaratan tersebut, PT Bloom Agro memfasilitasi petani-petani Gapoktan Simpatik untuk menanam padi dan menghasilkan beras sesuai standar fair trade berskala internasional dari program Fair for Life yang dikeluarkan oleh lembaga IMO (Institute for Marketecology).