Abstract:
Tesis ini menganalisis peran media dalam Hubungan Internasional dimana telah terjadi pergeseran aktor negara menjadi aktor non-negara. Studi kasus yang akan penulis gunakan adalah liputan media Al-Jazeera dalam Pemberontakan Tunisia 2011, juga dikenal sebagai Revolusi Melati. Revolusi Melati 2011 menandai berakhirnya otoritarianisme Tunisia di mana Al-Jazeera berhasil mengintensifkan protes melalui liputan media mereka, meskipun ada peraturan ketat tentang penyensoran. Karena pemberontakan telah terjadi 10 tahun sebelumnya, penulis memutuskan untuk memfokuskan penelitian hanya dari 17 Desember 2010 hingga 28 Januari 2011, karena Al Jazeera mengambil momentum dari gerakan massa yang terjadi di Tunisia pada waktu itu dengan liputan masif yang cepat. Pertanyaan Penelitian adalah “Bagaimana Al-Jazeera memainkan Peran Penetrasi dalam meliput Revolusi Melati 2011?”. Menggunakan perspektif Teori Jarum Hipodermik, tesis menganalisis bahwa pilihan kata yang digunakan oleh Al- Jazeera dalam Liputan Medianya membuat rakyat Tunisia merasa terwakili dan diberdayakan dibandingkan dengan kata-kata yang digunakan oleh Media Barat. Oleh karena itu, hal ini memberikan tanggapan langsung dan segera dari rakyat Tunisia yang berdampak pada intensifikasi Revolusi Melati. Teori Jarum Hipodermik percaya bahwa media mampu sepenuhnya memiliki audiensnya dan menerima respons langsung dan kuat dari audiensnya melalui dua langkah. Langkah pertama adalah membangun citra merek yang 'kuat' melalui penggunaan pesan yang kuat yang menghasilkan identitas yang kuat. Langkah kedua adalah menyisipkan konten yang dianggap menembus keyakinan masyarakat. Skripsi ini menggunakan metode kualitatif Content Analysis. Penulis menggunakan data dari literatur, laporan, dan website Al-Jazeera. Tesis ini menunjukkan bahwa media dapat menembus segala bentuk badan pemerintah dengan menggunakan pilihan kata yang tepat yang membuat orang merasa diberdayakan yang mengarah pada tujuan yang lebih besar. Sebagai kesimpulan, Al-Jazeera memainkan peran penetrasi dalam Revolusi Melati 2011 dalam meliput Revolusi Melati 2011 dengan menggunakan bahasa yang berbeda yang mencerminkan kebutuhan dan tuntutan rakyat Tunisia, berbeda dibandingkan dengan kata-kata yang telah digunakan oleh Barat. Media dalam liputan berita mereka. Dengan memanfaatkan teori Jarum Hipodermik, kita dapat melihat bahwa Al-Jazeera memasuki panggung dengan identitas yang kuat dan menggunakan konten yang mampu menembus masyarakat Tunisia dan memberikan efek langsung dan langsung pada intensifikasi Revolusi Melati.