Abstract:
Permasalahan pernikahan anak sudah menjadi salah satu fenomena global
yang krusial, termasuk di Ghana. Pernikahan anak ini terjadi karena masih
kurangnya kesetaraan gender yang dialami perempuan Ghana. UN Women
membantu Pemerintah Ghana dalam menangani permasalahan pernikahan anak
dengan meningkatkan kesadaran masyarakat Ghana mengenai kesetaraan gender
melalui memprakarsai Kampanye HeForShe. Dalam mendukung analisa penulisan
penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori-teori hubungan internasional,
diantaranya adalah Liberalisme Institusional dan Feminisme Liberal, dengan
dibantu oleh konsep Organisasi Internasional dan Pernikahan Anak. Dengan
demikian, dibuatlah rumusan penelitian yaitu, “Bagaimana UN Women
mengupayakan penanganan permasalahan pernikahan anak di Ghana melalui
kampanye HeForShe?”
Dalam proses menangani pernikahan anak di Ghana, UN Women
berkontribusi melalui peluncuran kampanye HeForShe. Upaya-upaya yang
dilakukan UN Women yang juga dibantu oleh organisasi-organisasi internasional
lain, seperti UNICEF dan UNFPA, yaitu dengan membentuk Ending Child
Marriage Unit yang mengembangkan aksi prioritas National Strategy on the
Prevention of Child Marriage dan National Strategic Framework on Ending Child
Marriage sebagai program aksi dalam menangani pernikahan anak di Ghana.
Sementara, kampanye HeForShe menggunakan pendekatan yang inovatif dan
inklusif dalam mengubah perspektif dan pola pikir masyarakat Ghana tentang
kesetaraan gender dengan membimbing anak-anak muda di Ghana mengenai isu
kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, serta membuat panggilan
pengaduan Helpline of Hope Centre sebagai wadah pengaduan kasus terkait
ketidaksetaraan gender yang dialami pengadu, seperti kekerasan, pelecehan
seksual, dan sebagainya.