dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan Amerika Serikat sebagai negara adikuasa untuk mempertahankan citra baiknya di mata internasional. Pada 3 Oktober 1993, Amerika Serikat melakukan intervensi militer terhadap Somalia yang dikenal sebagai Operation Gothic Serpent. Namun, operasi tersebut berakhir gagal dan berakibat kepada perubahan citra Amerika Serikat di mata publik. Oleh karena itu, Amerika Serikat ingin membentuk kembali persepsi masyarakat melalui berbagai cara yang salah satunya adalah melalui media massa, khususnya film. Hollywood sebagai industri perfilman tingkat atas tidak jarang dijadikan alat propaganda oleh Amerika Serikat karena kemampuan film untuk mempengaruhi persepsi masyarakat. Black Hawk Down merupakan salah satu film yang diindikasikan sebagai film yang mengandung propaganda untuk menjustifikasi intervensi militer Amerika Serikat terhadap Somalia. Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis merumuskan pertanyaan penelitian “Apakah film Black Hawk Down menjadi alat propaganda Amerika Serikat untuk menjustifikasi tindakan intervensi militernya?”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan teori Komunikasi Internasional dan Propaganda serta konsep globalisasi dan framing effects dengan metode analisis semiotika untuk mengkonstruksi realita dan memahami makna dengan tanda dalam film. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa terdapat unsur-unsur propaganda dalam film Black Hawk Down yang ditandai oleh teknik sinematografi, adegan, dan dialognya. |
en_US |