Abstract:
Penelitian ini bermula dari pertanyaan peneliti yaitu Bagaimana upaya pengajuan grasi
terhadap kasus Bali Nine oleh pemerintah Australia hingga mempengaruhi hubungan kedua
negara ? Penelitian ini juga bertujuan untuk menggambarkan dinamika hubungan Indonesia -
Australia yang sering kali mengalami kerenggangan karena berbagai tindakan yang dilakukan
oleh Australia terhadap Indonesia, seperti kasus penyadapan telepon genggam milik SBY dan
istrinya hanya demi kepentingan Australia. Selain itu yang menjadi pembahasan utama
peneliti adalah kasus Bali Nine menjadi puncak kerenggangan hubungan keduanya karena
vonis mati yang ditetapkan oleh Jokowi. Hal ini menjadi sorotan utama karena Jokowi sudah
berani mengambil tindakan tegas meskipun harus menyentuh soal HAM. Dalam menganalisis
kasus dan menjawab pertanyaan peneliti, peneliti menggunakan teori middle yaitu Rational
Choice Graham T. Allison, konsep Transnational Organized Crime Cherif Bassiouni.
Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang
menekankan pada ketegasan Indonesia dalam menekankan eksekusi mati bagi warga
negara asing yang terlibat kasus narkoba. Hingga ketegasan ini menghasilkan
kerenggangan yang cukup besar antara Indonesia dengan Australia. Karena berbagai upaya
yang Australia lakukan seperti pengajuan grasi terus menerus mengalami penolakan
dari Indonesia. Kebijakan yang Indonesia lakukan pun didasari oleh Undang - Undang
dasar Indonesia dan keadaan Indonesia yang darurat akan kasus narkoba yang terus
meningkat di kalangan remaja.