Abstract:
Penelitian ini bertujuan mengetahui peran Migrant CARE dalam memberdayakan buruh migran dengan program DESBUMI di Desa Juntinyuat, Indramayu. Peran Migrant CARE dinilai dengan menggunakan 3 peran NGO menurut David Lewis dan 5 indikator keberhasilan pemberdayaan masyarakat. 3 peran tersebut adalah peran implementer, peran katalis dan peran partner yang dinilai berdasarkan 5 Indokator keberhasilan pemberdayaan masyarakat yaitu kesejahteraan, akses, kesadaran kritis, partisipasi dan kontrol
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dengan 1 koordinator Migrant CARE di Jawa Barat, 1 Kader DESBUMI di Desa Juntinyuat dan 5 anggota komunitas DESBUMI dan studi dokumen. Analisis dilakukan dengan cara deskriptif untuk mendapatkan gambaran secara mendalam mengenai objek penelitian. Untuk mengecek keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam 3 peran NGO, Migrant CARE memberikan 3 peran tersebut dalam program DESBUMI. Dalam peran implementer, layanan-layanan Migrant CARE membuat komunitas purna migran menjadi mampu dan berdaya secara ekonomi yang dimana layanan yang diberikan berupa pelatihan-pelatihan. Peran katalis, Migrant CARE memberikan kontribusi dan inovasi agar terdapat perubahan di Desa Juntinyuat dengan adanya Peraturan desa no 2 tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran dan keluarganya dan juga adanya pembuatan terasi tabur yang mampu membuat buruh migran dan anggota keluarganya berdaya di desanya sendiri dan dilindungi dengan adanya aturan yang dibuat. Peran partner, Migrant CARE bekerjasama dengan beberapa pihak eksternal untuk mendukung program DESBUMI sehingga komunitas dapat menjadi lebih baik. Dengan adanya program DESBUMI di Desa Juntinyuat membuat purna migran berdaya secara ekonomi yang didapat dari hasil pelatihan-pelatihan yang diberikan.