dc.description.abstract |
Indonesia mempunyai potensi dalam hal pengembangan mobil listrik. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan produsen bijih nikel terbesar di dunia. Jika banyak masyarakat Indonesia yang beralih ke mobil listrik, maka sistem transportasi di Indonesia dapat lebih sustainable bagi lingkungan. Permasalahan timbul karena produk mobil listrik merupakan produk yang baru di Indonesia. Karena merupakan produk baru, masyarakat belum mengenal produk mobil listrik dengan baik. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi minat konsumen untuk mengadopsi mobil listrik. Melalui penelitian ini akan diberikan usulan intervensi yang bisa dilakukan pemerintah dalam meningkatkan minat konsumen untuk mengadopsi mobil listrik.
Penelitian ini menggunakan model dasar adopsi teknologi UTAUT 2. Pada model yang digunakan, terdapat enam variabel independen, satu variabel dependen, dan dua variabel moderat. Hipotesis pada penelitian ini adalah pada variabel independen pengaruh sosial, kondisi fasilitas, harga, kepedulian lingkungan, dan pengetahuan terdapat hubungan positif yang signifikan terhadap minat mengadopsi mobil listrik. Sedangkan pada variabel kekhawatiran penggunaan terdapat hubungan negatif yang signifikan terhadap minat mengadopsi mobil listrik. Variabel moderat yang digunakan adalah usia dan jenis kelamin. Pada penelitian ini, didapat 122 responden yang mengisi kuesioner hingga bagian akhir. Data responden yang terkumpul akan diolah menggunakan metode PLS-SEM untuk dievaluasi model pengukuran dan model strukturalnya.
Berdasarkan hasil pengolahan data, variabel yang memiliki pengaruh terhadap minat mengadopsi mobil listrik dari total efek terbesar ke total efek terkecil adalah kekhawatiran penggunaan, pengetahuan, kondisi fasilitas, kepedulian lingkungan, dan harga. Tidak ada efek dari variabel moderat pada penelitian ini. Terdapat beberapa rekomendasi yang diberikan kepada Pemerintah. Rekomendasi tersebut diantaranya membuat program Sosialisasi Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Melalui program ini, pemerintah melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga dan komunitas, sosialisasi melalui artikel dan media sosial, serta mengadopsi penerapan interactive EV lifestyle tool di Inggris melalui website dan aplikasi handphone. Selain membuat Program Sosialisasi Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), rekomendasi lain yang diberikan adalah menambahkan beberapa aturan baru pada peraturan perundang-undangan yang sudah ada terkait mobil listrik. |
en_US |