dc.contributor.advisor |
Hariandja, Johanna Renny Octavia |
|
dc.contributor.author |
Susilo, Vinsensia Stefani |
|
dc.date.accessioned |
2022-10-26T07:55:34Z |
|
dc.date.available |
2022-10-26T07:55:34Z |
|
dc.date.issued |
2021 |
|
dc.identifier.other |
skp42070 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/13358 |
|
dc.description |
5865 - FTI |
en_US |
dc.description.abstract |
Seiring dengan berkembangnya zaman, produk kosmetik mulai menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat dan menyebabkan adanya peningkatan penjualan. Semakin banyak produk kosmetik yang terjual, maka semakin banyak juga sampah kemasan kosmetik yang dihasilkan dan berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) serta menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat melalui penerapan kebijakan Extended Producer Responsibility (EPR) dengan melibatkan perusahaan manajemen sampah untuk melakukan pengelolaan sampah kemasan kosmetik yang dihasilkan. Pada saat ini, Rekosistem termasuk salah satu perusahaan manajemen sampah yang belum memiliki sistem pengelolaan sampah kemasan dari industri kosmetik dan memiliki minat dan kemampuan untuk membantu dalam pengelolaannya. Berangkat dari ketertarikan dan kepedulian Rekosistem, maka penelitian ini dilakukan untuk merancang suatu sistem pengelolaan sampah kemasan kosmetik bagi Rekosistem sebagai salah satu upaya mendukung kebijakan EPR sehingga nantinya dapat dilakukan kolaborasi bersama dengan industri kosmetik. Perancangan sistem dilakukan menggunakan metode design thinking dikarenakan perancangan membutuhkan integrasi dari berbagai aspek untuk menghasilkan inovasi baru dan berfokus pada pengguna dan kebutuhannya.
Tahapan awal dari penelitian dilakukan dengan mengembangkan empati kepada pengguna kosmetik dan Rekosistem sebagai user sehingga dapat teridentifikasi kebutuhan terkait pengelolaan sampah kemasan kosmetik. Kebutuhan pengguna yang telah teridentifikasi tersebut selanjutnya dinyatakan dalam How Might We Questions dengan mempertimbangkan konteks dan elemen penting dari proses empati. Pertanyaan-pertanyaan yang dihasilkan ini berguna untuk memperoleh ide solusi di tahap ideasi solusi. Pencarian ide solusi dilakukan dengan metode Analogies & Benchmarking dan dihasilkan 3 alternatif konsep sistem untuk pertanyaan pertama dan 2 alternatif konsep untuk pertanyaan kedua. Melalui brainstorming dan konsensus dengan Rekosistem, konsep ide terpilih dibuat menjadi prototipe keseluruhan solusi yang dirancang dan dituangkan ke dalam video.
Sistem yang dirancang terbagi atas 5 bagian. Bagian pertama yaitu kampanye di media sosial Rekosistem. Bagian kedua yaitu adanya fitur Setor Sampah khusus untuk sampah kemasan kosmetik di Rekosistem App. Bagian ketiga yaitu adanya dropbox sampah yang terpisah-pisah sesuai dengan jenis sampahnya. Bagian keempat yaitu terdapat fitur Rekopoints di Rekosistem App yang dapat ditukarkan dengan voucher kosmetik. Bagian kelima yaitu adanya fitur Report Pengelolaan Sampah khusus untuk kemasan kosmetik yang ada di Rekosistem App. Sistem tersebut diuji kepada pengguna kosmetik dan Rekosistem dan dihasilkan beberapa perbaikan, seperti perubahan pada isi kampanye dan beberapa perbaikan lainnya sehingga menghasilkan sistem yang lebih baik. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR |
en_US |
dc.title |
Perancangan sistem pengelolaan sampah kemasan kosmetik untuk rekosistem dalam upaya mendukung Extended Producer Responsibility berdasarkan design thinking |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM2017610171 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0411107801 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI613#Teknik Industri |
|