Abstract:
PT. X merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam tikar lantai dan cover mat. Saat ini, PT. X melakukan pemesanan setiap tiga bulan sekali dan jumlah pemesanan didasarkan pada total permintaan tiga bulan terakhir. Dengan sistem tersebut menyebabkan terdapat banyak persediaan di awal periode pemesanan dan terkadang terjadi stockout di akhir periode pemesanan. Dengan begitu, diperlukan sistem persediaan yang tepat bagi PT. X agar dapat melakukan pemesanan dengan tepat kepada supplier sehingga bisa meminimasi biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan individual order dan joint order dengan metode T yang mencari interval pemesanan dan maximum inventory yang meminimasi expected total cost. Berdasarkan perhitungan, bahan baku CTWH dipesan setiap 25 hari kerja (4 minggu 1 hari) pada supplier A, PLWH dipesan setiap 40 hari kerja (6 minggu 4 hari) pada supplier B, ERW120 dipesan setiap 37 hari kerja (6 minggu 1 hari) pada supplier C, dan NIVA35 serta VK1025 dipesan secara joint order setiap 149 hari kerja (24 minggu 5 hari) pada supplier C. Expected total cost untuk melakukan pemesanan bahan baku adalah sebesar Rp9.742.940,59.
Supplier bahan baku PT. X akan menginformasikan jika akan terjadi kenaikan harga. Oleh karena itu, dilakukan perhitungan total biaya dengan mempertimbangkan known price increase dimana perusahaan mengambil strategi agar melakukan pemesanan khusus untuk mendapatkan penghematan. Terdapat tiga buah skenario known price increase, yaitu kenaikan harga bahan baku yang dipesan individual order, satu bahan baku dari pemesanan joint order, dan semua bahan baku dari pemesanan joint order. Berdasarkan perhitungan, perusahaan dianjurkan untuk melakukan pemesanan khusus karena penghematan bernilai positif.