dc.description.abstract |
Pada Maret tahun 2020 negara Indonesia menjadi negara yang ikut terkena
adanya pandemi Covid-19. Suatu wabah virus yang menyerang kesehatan termasuk di
negara Indonesia ini. Pandemi Covid-19 ini mengakibatkan adanya perubah perilaku oleh
masyarakat Indonesia untuk menyesuaikan tingkah laku masyarakat dengan kehidupan
baru atau yang sering disebutkan dengan new normal. Pemerintah dalam mengupayakan
meminimalisir penyebaran Covid-19 ini mengeluarkan peraturan yaitu Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB). PSBB ini diberlakukan kepada seluruh masyarakat dalam
berkegiatan seperti ibadah, bekerja dan juga bersekolah. Gereja X dalam menaati
peraturan pemerintah tersebut mengadakan kegiatan beribadah dengan cara daring demi
mengurangi penyebaran Covid-19. Namun menurut Gereja X telah terjadi perubahan
perilaku jemaat seperti diantaranya permasalahan pertama durasi ibadah daring yang
diikuti jemaat tidak sepenuhnya mengikuti keseluruhan rangkaian ibadah dari akhir hanya
14 hingga 22 menit rangkaian ibadah yang diikuti dari 60 menit rangkaian ibadah secara
keseluruhan. Permasalahan kedua adalah terjadinya penurunan total views dari bulan April
2020 dengan jumlah views 300 hingga November 2020 dengan jumlah views 198 dan
dengan jumlah total jemaat yaitu 550 jemaat. Permasalahan ketiga adalah keseriusan
jemaat dalam mengikuti ibadah daring ini didapati jemaat tidak mengikuti ibadah dari awal
kebaktian hingga akhir kebaktian dengan persentase kehadiran hanya 30% jemaat. Oleh
karena permasalahan tersebut perlu adanya upaya peningkatan perilaku adaptif jemaat
terhadap dengan kondisi di masa pandemi Covid-19 ini.
Upaya peningkatan perilaku adaptif dalam beribadah ini memiliki sebanyak 7
variabel penyebab seperti diantaranya adalah penilaian ancaman, penilaian solusi,
keagamaan, pengaruh sosial, kualitas penyelenggaraan ibadah daring, niat untuk
berperilaku adaptif dan juga perilaku adaptif. Variabel-variabel tersebut didapatkan melalui
referensi literatur dan juga wawancara yang dilakukan kepada jemaat Gereja X.
Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan
penyebaran kuesioner kepada jemaat Gereja X untuk mengetahui variabel manakah yang
benar-benar berpengaruh. Data-data yang telah terkumpul kemudian akan diolah dengan
menggunakan metode PLS-SEM dengan menggunakan perangkat lunak R Studio.
Berdasarkan dengan hasil pengolahan data yang telah dilakukan didapati
variabel-variabel yang berpengaruh adalah kualitas penyelenggaraan ibadah daring
dengan besar efek 0,769, pengaruh sosial dengan besar efek 0,48 dan niat untuk
berperilaku adaptif dengan total besar efek 0,318. Usulan yang dapat diberikan adalah
dengan meningkatkan hubungan pada setiap anggota komsel dalam beribadah,
meningkatkan kualitas ibadah dengan mempersiapkan kesiapan hati pelayan sebelum
pelayanan, memfasilitasi pelayan ibadah dalam berlatih musik, memiliki koordinasi tim
yang baik serta memberikan variansi ibadah dan usulan yang terakhir adalah mengadakan
ibadah secara hybrid dengan protokol kesehatan yang ketat dan dibatasi. |
en_US |