Abstract:
Malnutrisi merupakan kondisi kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan asupan nutrisi seseorang. Malnutrisi memiliki berbagai jenis, salah satunya adalah stunting. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang dapat ditandai dengan tinggi badan yang rendah untuk usianya (kerdil). Di Indonesia sendiri, prevalensi stunting pada tahun 2018 mencapai 30,8%, yang dimana angka ini jauh di bawah standar WHO yaitu <20%. Sudah terdapat berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah guna menurunkan prevalensi stunting, akan tetapi saat ini belum ada sarana khusus yang mendukung pendeteksian malnutrisi secara mandiri. Maka dari itu, penelitian ini ditujukan untuk merancang sebuah sarana yang dapat membantu pendeteksian malnutrisi secara mandiri.
Perancangan ini dilakukan dengan menggunakan metode design thinking yang terdiri dari lima tahap, yaitu identifikasi kebutuhan konsumen (empathise), pernyataan ulang permasalahan (Define), penghasilan ide (Ideate), perancangan prototipe (prototyping), dan evaluasi prototipe. Ide yang dihasilkan adalah alat ukur MUAC dan panjang telapak kaki, serta aplikasi aplikasi sebagai media pencatat dan pemantau status malnutrisi.
Prototipe kemudian dibuat atas konsep ide kedua. Prototipe yang dihasilkan berupa alat ukur MUAC dan panjang telapak kaki, serta aplikasi. Kemudian prototipe ini dievaluasi dengan kuesioner system usability survey (SUS). Didapatkan skor sebesar 88.25. Protipe ini dapat dikatakan acceptable dengan grade B dan tergolong sebagai prototipe yang excellent.