Abstract:
Dewasa ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya hidup sehat. Minat masyarakat terhadap hidup sehat ini juga didukung oleh adanya program Germas oleh pemerintah. Masyarakat mulai meningkatkan konsumsi sayuran dan mencari opsi yang dianggap lebih sehat, salah satunya sayuran hidroponik. Sayuran hidroponik merupakan sayuran yang dihasilkan dari budidaya tanpa tanah, sehingga hanya menggunakan media tanam dan air. Masyarakat kota Semarang memiliki pandangan bahwa sayuran hidroponik memiliki kualitas lebih baik dibandingkan sayuran biasa. Bapak K selaku problem owner ingin menggeluti usaha pertanian kangkung hidroponik. Beliau telah memiliki lahan seluas 384m2. Bapak K ingin mengetahui apakah budidaya kangkung hidroponik yang akan dilakukan di lahan beliau dapat menghasilkan keuntungan. Untuk membantu Bapak K mengetahui prospek usahanya, maka akan dilakukan analisa kelayakan usaha.
Penelitian akan dilakukan terhadap 5 aspek, yaitu aspek pasar, aspek operasional, aspek legalitas, aspek lingkungan, dan aspek finansial. Aspek pasar akan membahas mengenai kondisi pasar dan peluang terhadap sayuran kangkung hidroponik. Aspek operasional akan membahas mengenai lokasi, layout, kebutuhan peralatan, kapasitas produksi, dan kebutuhan pekerja. Aspek legalitas akan membahas mengenai perizinan yang dibutuhkan. Aspek lingkungan akan membahas mengenai dampak usaha terhadap lingkungan dan penanggulangannya. Aspek Finansial akan membahas dan menghitung harga pokok produksi (HPP), proyeksi laba rugi, arus kas, dan penilaian finansial dengan metode Net Present Value (NPV), Internal rate of return (IRR), dan payback period (PP) untuk ketiga skenario yang mungkin muncul.
Berdasarkan hasil penelitian, aspek pasar layak karena minat masyarakat dan pasar terus meningkat. Aspek operasional layak karena kebutuhan lokasi, peralatan, dan tenaga kerja dapat dipenuhi. Aspek legalitas layak karena semua perizinan dapat dipenuhi. Aspek lingkungan layak dampak usaha terhadap lingkungan dapat diminimalisir. Aspek finansial layak karena semua skenario finansial memenuhi kriteria penilaian yang ditentukan dengan nilai NPV minimum sebesar Rp 80.845.315, nilai IRR minimum sebesar 17,55%, dan periode payback period selama 3 tahun 2 bulan.