Abstract:
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan bahwa 90% bencana alam yang terjadi pada masa sekarang digolongkan sebagai akibat dari perubahan iklim yang menimbulkan kerugian ekonomi dunia sebesar 520 miliar USD setiap tahunnya. Sejak awal tahun 1990-an negara-negara telah menaruh perhatian dalam memerangi isu perubahan iklim yang menghasilkan beberapa perjanjian penting. Tetapi upaya-upaya yang sudah dilakukan ini dinilai kurang ambisius dan belum cukup dalam mengatasi isu perubahan iklim. Greta Thunberg merupakan salah satu aktor non-negara yang berupaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong pemerintah untuk melakukan aksi lebih nyata terkait isu perubahan iklim. Kesadaran masyarakat terkait isu lingkungan sangat penting agar mendorong masyarakat untuk menerapkan perilaku yang ramah lingkungan sehingga dapat tercapai kondisi lingkungan yang berkelanjutan. Greta membolos sekolah dan melakukan demonstrasi di depan gedung Parlemen Swedia pada bulan Agustus 2018. Aksinya ini diunggah pada akun Twitter dan Instagram pribadi miliknya yang kemudian menjadi viral dan mendapatkan perhatian masyarakat global. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian “Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan Greta Thunberg dalam meningkatkan kesadaran masyarakat global melalui media sosial terkait isu perubahan iklim pada tahun 2018-2019?” Penulis menggunakan metode penelitian analisis isi kualitatif untuk menganalisis pesan-pesan yang disampaikan oleh Greta Thunberg melalui akun media sosialnya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terkait isu perubahan iklim. Penulis menggunakan teori liberalisme sosiologis, konsep keamanan lingkungan, teori new media, konsep critical public engagement, dan teori gerakan sosial baru. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Greta Thunberg telah berhasil memanfaatkan penggunaan Twitter dan Instagram sebagai faktor pendukung dalam meningkatkan kesadaran masyarakat global terkait isu perubahan iklim. Keberhasilan ini dapat dilihat dari terbentuknya sebuah gerakan sosial baru dengan nama Fridays For Future dan partisipasi aktif masyarakat dalam keikutsertaannya pada demonstrasi.