Pemodelan peramalan curah hujan pada DAS Pamarayan dengan metode ESIM

Show simple item record

dc.contributor.author Sanjaya, Stephen
dc.contributor.author Riyanto, Bambang Adi
dc.contributor.author Roy, Andreas Franskie Van
dc.date.accessioned 2022-08-15T03:43:22Z
dc.date.available 2022-08-15T03:43:22Z
dc.date.issued 2015
dc.identifier.isbn 978–602–71432–2–7
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/13173
dc.description Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Teknik Sumber Daya Air "Pengelolaan Terpadu untuk Mendukung Ketahanan Air Berkelanjutan di Kawasan Perkotaan". Jurusan Teknik Sipil Itenas. Bandung, 12 September 2015. p. 60-67. en_US
dc.description.abstract Hujan sebagai salah satu komponen hidrologi memiliki sifat stokastik dan sulit diprediksi, namun secara bersamaan memegang peranan penting dalam penentuan alokasi kebutuhan air. Dalam sebuah sistem sungai, alokasi kebutuhan air umumnya direncanakan untuk pelayanan air baku di wilayah perkotaan atau irigasi untuk wilayah pedesaan. Atas dasar pelayanan tersebut maka diperlukan perencanaan yang baik dalam menentukan alokasi kebutuhan air. Salah satu metode untuk mendapatkan prediksi data penentuan alokasi kebutuhan air adalah dengan cara meramalkan curah hujan. Dalam proses peramalan, penelitian ini menggunakan Evolutionary Support Vector Machine Inference Model (ESIM), yang merupakan kombinasi dari Support Vector Machine (SVM) dan fast messy Genetic Algorithm (fmGA), dengan data histori curah hujan bulanan DAS Pamarayan sebagai objek studi. Dengan membandingkan 2 skenario yang berbeda dengan metode peramalan yang sama, akan diramalkan curah hujan bulanan selama 1 tahun kedepan untuk 3 stasiun curah hujan pilihan, yang mewakili wilayah DAS hulu, tengah dan hilir di dalam DAS Pamarayan. Kedua skenario ini hanya dibedakan atas penggunaan peramalan datanya, data curah hujan bulanan hasil peramalan untuk skenario 1, sedangkan data curah hujan bulanan hasil observasi untuk skenario 2. Dari hasil peramalan tersebut, penggunaan data hasil pengamatan memberikan nilai RMSE rata-rata yang lebih kecil untuk ketiga stasiun, sebesar 80,20% terhadap curah hujan rata-rata bulanan tahun 2003. Secara grafis, penggunaan data hasil observasi memberikan pola fluktuasi grafik yang lebih baik daripada penggunaan hasil peramalan itu sendiri. Merujuk pada besar persen penyimpangan yang terjadi maka metode ESIM tidak memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal sehingga penelitian lebih lanjut terhadap penyebab besarnya penyimpangan yang terjadi patut dilakukan untuk menghasilkan peramalan yang lebih baik. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Jurusan Teknik Sipil ITENAS en_US
dc.subject SVM en_US
dc.subject ESIM en_US
dc.subject fmGA en_US
dc.subject DAS Pamarayan en_US
dc.subject Curah Hujan Bulanan en_US
dc.title Pemodelan peramalan curah hujan pada DAS Pamarayan dengan metode ESIM en_US
dc.type Conference Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account