Abstract:
Permasalahan di proyek konstruksi kerap terjadi seperti rendahnya produktivitas tenaga kerja, banyaknya limbah konstruksi yang dihasilkan, pemborosan waktu dan biaya. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan konsep konstruksi ramping. Namun, untuk menerapkan prinsip ini tidak semudah yang dibayangkan, banyak hambatan yang muncul ketika konsep ini dijalankan. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat penerapan konstruksi ramping. Metode yang dipilih untuk menjawab tujuan penelitian ini adalah tinjauan literatur dan analisis bibliometrik atas artikel-artikel relevan yang dipublikasikan selama periode 2011–2020 dalam Google Scholar. Melalui kata kunci hambatan penerapan konstruksi ramping, didapat 20 artikel yang relevan terkait dengan hambatan dalam penerapan konstruksi ramping.
Temuan penting dari penelitian ini adalah sepuluh faktor yang menjadi penghambat dalam penerapan konstruksi ramping yaitu: kurangnya pengetahuan mengenai konsep konstruksi ramping, kurangnya pelatihan tentang konsep konstruksi ramping, menolak perubahan, rendahnya dukungan pemerintah, komunikasi yang buruk antar pihak, kurangnya komitmen/dukungan perusahaan, struktur organisasi yang tidak sesuai, kurangnya kemampuan teknis, sumber daya keuangan yang tidak mencukupi, dan tingkat pendidikan pekerja yang rendah.
Description:
Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Peneliti Muda Manajemen dan Rekayasa Konstruksi ke-2 "Fostering Indonesian Construction Industry towards Sustainable Development Goals. Universitas Katolik Parahyangan. Bandung, 7 Agustus 2021. p. 1-9.