Abstract:
Setiap perusahaan dituntut untuk mampu beroperasi secara efektif dan efisien agar mampu bersaing dan mampu memberikan value terbaik untuk pelanggan. Meski demikian, hal tersebut tidaklah mudah karena perusahaan terdiri atas berbagai macam aktivitas yang harus begerak secara sinergi dan melengkapi satu sama lain agar perusahaan dapat mencapai tujuanya. Aktivitas produksi merupakan aktivitas yang vital bagi perusahaan konfeksi. Perusahaan yang masih sering mengalami keterlambatan penyelesaian pesanan dapat menyebabkan berkurangnya competitive advantage. Hal ini mendorong peneliti untuk mengetahui aktivitas produksi mana yang tidak berjalan secara efektif dan efisien dengan melakukan pemeriksaan operasional. Pemeriksaan operasional dilakukan untuk menemukan permasalahan yang terjadi pada perusahaan serta faktor yang menyebabkan permasalahan tersebut sehingga peneliti dapat memberikan rekomendasi. Pemeriksaan operasional dilakukan pada aktivitas produksi. Produksi sendiri merupakan kegiatan untuk merubah barang masukan menjadi arang keluaran yang dapat memperoleh nilai tambah selama proses produksi. Pemeriksaan operasional terhadap produksi dan operasi dilakukan untuk memastikan proses produksi dan operasi berjalan seusai kebijakan dan strategi, membantu mengidentifikasi kelemahan, dan mencari solusi perbaikan. Metode yang digunakan peneliti adalah descriptive study. Peneliti menggunakan data primer dan data sekunder dalam melakukan penelitian. Data primer yang digunakan adalah hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan. Untuk data sekunder, peneliti menggunakan master production schedule (MPS), jadwal produksi aktual, tanggal penerimaan barang dari supplier, pengiriman barang kepada pelanggan, biaya lembur, dan biaya pengiriman barang yang penyelesaiannya terlambat. Untuk mengumpulkan data tersebut, peneliti melakukan studi lapangan, yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi, serta studi literatur. Data tersebut lalu diolah menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Dari pengolahan data yang dilakukan, peneliti memperoleh temuan yang dikembangkan menggunakan lima atribut pemeriksaan operasional untuk diambil kesimpulan dan saran atas penelitian yang telah dilakukan. CV AJ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konfeksi dan memproduksi pakaian tidur wanita serta seragam sekolah. Peneliti menemukan bahwa CV AJ memiliki masalah pada keterlambatan penyelesaian pesanan pelanggan. Akibat mengejar tanggal pengiriman pesanan yang telah dijanjikan dan mengejar penyelesaian pesanan yang terlambat selama tahun 2015, CV AJ terpaksa membayar biaya lembur sebesar Rp 19.740.000,00 dan biaya pengiriman pesanan yang penyelesaiannya terlambat sebesar Rp 491.520,00. Keterlambatan penyelesaian pesanan dipengaruh oleh faktor materials, manpower, methods, dan environment. Berdasarkan temuan dan faktor penyebabnya, peneliti memberikan rekomendasi kepada CV AJ. Beberapa rekomendasi di antaranya adalah membuat standar warna khusus antara CV AJ dengan supplier, membuat perjanjian jual beli tertulis dengan supplier, mempublikasikan lowongan kerja CV AJ di lokasi yang strategis, memperbaiki sistem upah dengan penetapan target minimum yang mempertimbangkan kuantitas dan kualitas pakaian yang diproduksi, perbaikan penjadwalan produksi dengan mempertimbangkan jumlah pesanan, tingkat kesulitan pembuatan model, serta hari libur selama periode produksi, penerapan sanksi kepada pegawai yang terlambat, perjanjian tertulis terkait permintaan perubahan desain dengan pelanggan, memberitahukan target produksi harian kepada pegawai, mekanisme pengingatan ulang kebijakan dan prosedur, mandor produksi seaharusnya hanya melakukan tugas pengawasan, dan mencari supplier alternatif.