Abstract:
Sistem perdagangan bebas telah menciptakan kompleksitas dalam hubungan ekonomi secara internasional. Sistem perdagangan bebas memberikan dampak positif bagi suatu negara dengan membuka peluang pasar yang lebih luas. Akan tetapi, perdagangan bebas juga memberikan tantangan besar bagi setiap perusahaan untuk menghadapi persaingan global. Sebagai upaya untuk menciptakan daya saing, perusahaan perlu memaksimalkan seluruh potensi sumber daya yang dimilikinya. Salah satu sumber daya yang memberikan kontribusi terhadap aktivitas perusahaan yaitu persediaan. Peran dan manfaat persediaan yang signifikan terhadap keberlangsungan perusahaan menuntut penerapan pengelolaan persediaan secara berkualitas. Konsep kualitas atas pengelolaan persediaan menekankan pada nilai efektivitas dan efisiensi. Nilai tersebut dapat dicapai melalui adanya pemeriksaan operasional atas perencanaan dan pengendalian persediaan. Pemeriksaan operasional merupakan proses menganalisis dan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dari kegiatan internal perusahaan untuk menentukan area operasi yang memerlukan perbaikan dalam rangka peningkatan kinerja dan pencapaian tujuan perusahaan. Pemeriksaan operasional terhadap pengelolaan persediaan bertujuan untuk memperoleh keyakinan bahwa tingkat persediaan dan perputaran persediaan sudah optimal, memperoleh keyakinan bahwa pengelolaan persediaan sudah mendukung pencapaian laba yang maksimum, serta memberikan saran dan rekomendasi untuk melakukan perbaikan pada aktivitas pengelolaan persediaan yang masih memiliki kelemahan. Pada penelitian ini, tingkat persediaan yang optimum ditetapkan dengan menggunakan metode perhitungan safety stock dan metode perhitungan reorder point. Safety stock akan dihitung melalui pendekatan level of service. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu descriptive study. Metode descriptive study dilakukan dengan mengumpulkan data yang menggambarkan karakteristik dari variabel-variabel yang ada di perusahaan. Pengumpulan data akan dilakukan melalui dua teknik, yaitu studi lapangan dan studi literatur. Studi lapangan merupakan studi yang bertujuan untuk menentukan hubungan sebab-akibat dari lingkungan alami objek penelitian, baik melalui wawancara, observasi, maupun dokumentasi. Sementara studi literatur merupakan proses mengidentifikasi dokumen-dokumen yang tersedia, baik dokumen yang sudah diterbitkan maupun dokumen yang belum diterbitkan. Data yang diperoleh akan diolah melalui analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Dalam penelitian ini, PT Mita Mantari ditetapkan sebagai objek pemeriksaan operasional. PT Mita Mantari merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor. Hasil pemeriksaan operasional menunjukkan bahwa pengelolaan persediaan di PT Mita Mantari menjadi critical area yang memerlukan tindakan preventif dalam pemeriksaannya. Secara umum, kebijakan dan prosedur pengelolaan persediaan yang dilakukan perusahaan masih belum efektif dan efisien. Kelemahan-kelemahan perusahaan dalam proses perencanaan dan pengendalian persediaan yaitu kuantitas persediaan yang belum optimal, prosedur pencatatan dan dokumen perusahaan yang belum memadai, tata letak penyimpanan persediaan dan fasilitas fisik gudang yang belum memadai, tingkat kecacatan barang-barang persediaan yang cukup tinggi, dan Standard Operating Procedures yang belum diterapkan secara efektif. Akibat perencanaan persediaan yang belum optimal, perusahaan harus menanggung stockout cost sebesar Rp 127,046,810 dan opportunity cost sebesar Rp 8,582,850. Berdasarkan kelemahan-kelemahan pada perencanaan dan pengendalian persediaan di perusahaan, penulis mengembangkan rekomendasi yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan persedian.