Abstract:
Setiap perusahaan perlu memperhatikan kegiatan usahanya agar dapat
berjalan secara efektif. Sama dengan perusahaan yang lainnya, perusahaan manufaktur juga
perlu memperhatikan tingkat keefektifan dari setiap kegiatan usahanya, khususnya pada
fungsi produksi. PT IG adalah contoh dari perusahaan manufaktur yang kegiatan utamanya
adalah produksi. PT IG mengolah bahan baku benang hingga menjadi kain grey. PT IG
mempunyai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu menjual kain dengan kualitas
yang baik. Perusahaan menginginkan proses produksinya dapat menghasilkan dan menjual
kain dengan grade A yaitu kain dengan penilaian yang paling baik. Kain dengan kualitas
yang baik dapat dijual dengan harga yang tinggi. Tetapi PT IG masih belum bisa mencapai
tujuannya tersebut sejak perusahaan berdiri. PT IG masih menjumpai tingkat cacat yang
melebihi batas yang telah ditentukan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian pada proses produksi PT IG agar proses produksi PT IG menjadi lebih efektif lagi.
Peneliti membantu perusahaan untuk memeriksa aktivitas produksi agar aktivitas produksi
perusahaan berjalan dengan lebih efektif lagi dengan melakukan pemeriksaan operasional
pada proses produksi PT IG.
Pemeriksaan operasional merupakan proses menganalisis operasi dan
aktivitas perusahaan agar dapat dilakukan identifikasi terhadap bagian yang membutuhkan
perbaikan berkelanjutan. Pemeriksaan operasional pada penelitian ini dilakukan pada proses
produksi. Proses produksi merupakan kegiatan yang mentransformasikan masukan (input)
menjadi keluaran (output). Produk cacat merupakan unit produk yang tidak memenuhi
spesifikasi yang diinginkan pelanggan sebagai unit yang baik.
Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
descriptive study. Sumber data yang digunakan peneliti yaitu data primer yang berupa hasil
wawancara dan observasi serta data sekunder yang berupa data jumlah yang diproduksi dan
jumlah produk yang cacat yang didapat dari perusahaan. Untuk mengumpulkan data tersebut,
peneliti melakukan studi lapangan yaitu wawancara, observasi, dan analisis data serta studi
literatur. Teknik untuk pengolahan data yang peneliti gunakan adalah analisis data kuantitatif
dan analisis data kualitatif. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah PT IG yang bergerak
di industri manufaktur dan bergerak di bidang tekstil. Aktivitas proses produksi PT IG
adalah mengubah bahan baku benang menjadi kain grey. PT IG juga sudah mempunyai dan
menjalankan struktur organisasi yang telah ada.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan masalah yang dihadapi
oleh PT IG adalah terkait dengan masih sering terjadinya cacat hasil produksi yang melebihi
tingkat persentase yang telah ditetapkan yaitu sebesar 5%. Akibat dari cacat produk tersebut,
peneliti telah menghitung kerugian yang dialami oleh PT IG dari bulan Januari 2016 sampai
dengan September 2016 yaitu sebesar Rp 350.775.000,00. Terdapat empat temuan yang
peneliti temukan dari hasil pemeriksaan operasional, yaitu cacat sering terjadi karena faktor
manusia, kurangnya jumlah karyawan, kebijakan perusahaan belum optimal, fasilitas pabrik
kurang memadai untuk menunjang proses produksi. Rekomendasi yang diberikan oleh
peneliti adalah pelatihan yang diberikan untuk karyawan, pemberian sanksi kepada karyawan
yang tidak menaati peraturan dan bagi yang melakukan kecerobohan, pemberian alat
komunikasi kepada kepala shift, pembuatan jadwal maintenance rutin untuk mesin dan
sparepart, dan penambahan lampu pada lokasi di lokasi warping dan sizing, lokasi
pencucukan, dan lokasi quality control.