Abstract:
Banjarmasin dikenal sebagai kota air pasang surut dengan identitas sebagai kota seribu sungai. Kondisi wilayahnya -16 cm dpml, menyebabkan kota ini tidak terhindarkan dari air, dan kota didominasi oleh lahan basah. Desakan ruang pembangunan menyebabkan kondisi asal kota berubah, dari sifat kota air ke kota daratan. Isu transformasi arsitektur kota telah merubah identitas kota air menjadi kota darat. Kerancuan identitas arsitektur kota terjadi pada konteks lahan pasang-surut, dari transformasi tipologi arsitektur lahan basah hingga transformasi pada struktur kota air.Reinterpretasi identitas arsitektur kota perlu dilakukan agar citra kota air tidak hilang. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengenalkan kembali identitas arsitektur kota air pasang surut Banjarmasin. Dengan pendekatan tipo-morfologi dan metoda retrospeksiinterpretatif-deskriptif, terhadap sejarah perkembangan kota, identitas arsitektur kota Banjarmasin dapat direinterpretasikan. Manfaat penelitian ini berguna bagi tatar akademik maupun tatar praktek dan manajemen control pemerintahan kota Banjarmasin.