Abstract:
Proses globalisasi memiliki dampak pada perekonomian Indonesia yaitu salah satunya muncul pasar perdagangan bebas, yang membuat persaingan dalam dunia usaha Indonesia menjadi semakin ketat. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat bersaing, perusahaan harus dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, namun menjaga biaya yang ditimbulkan agar tetap efisien. Selama ini, PT Surya Bangkit Cemerlang, yang bergerak di bidang produksi wooden outdoor furniture, sudah melakukan efisiensi biaya bahan langsung, namun belum menemukan cara untuk meningkatkan efisiensi biaya. Biaya bahan langsung perusahaan memiliki presentase yang besar dibandingkan unsur biaya produksi lainnya, yaitu sekitar 65% dari total biaya produksi. Perusahaan masih kesulitan dalam memanfaatkan bahan langsungnya, yaitu kayu jati, dengan lebih optimal, sehingga masih terjadi pemborosan yang berlebihan. Maka dari itu, penulis melakukan penelitian di PT Surya Bangkit Cemerlang dan diharapkan penelitian ini dapat membantu PT Surya Bangkit Cemerlang dalam meningkatkan efisiensi biaya biaya bahan langsung yang ditimbulkan, sekaligus meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi biaya bahan langsung perusahaan adalah dengan menerapkan metode Total Quality Management. Salah satu alat dari Total Quality Management adalah Statistical Process Control, merupakan metode yang paling cocok untuk diterapkan ke dalam proses produksi. Beberapa langkah yang diperlukan untuk menerapkan Statistical Process Control adalah merancang sebuah pareto chart, mengidentifikasi masalah dan penyebabnya dengan menggunakan Ishikawa Cause and Effect Diagram, selanjutnya adalah mengidentifikasi kejadian yang tidak terkendali melalui control chart, lalu mengambil tindakan korektif untuk mengeliminasi kejadian tersebut.
Penelitian di PT Surya Bangkit Cemerlang dilakukan dengan menggunakan metode studi deskriptif. Metode studi deskriptif merupakan metode yang menjelaskan objek penelitian serta mengumpulkan data yang mendeskripsikan situasi. Data yang diambil terkait dengan penerapan unsur utama Total Quality Management dalam perusahaan, cara mengefisienkan biaya bahan langsung, dan aktivitas proses produksi serta data kecacatan yang terjadi selama proses produksi.
Dari penelitian yang sudah dilakukan, diketahui terdapat 3 masalah utama dalam proses produksi, yaitu kecacatan mata kayu, goresan, dan pecah/retak pada kayu. Dari analisis control chart, diketahui bahwa terdapat beberapa kejadian out-of-control yang menjadi penyebab kecacatan mata kayu, goresan, dan pecah/retak. Masing-masing kejadian tersebut dieliminasi dengan tindakan perbaikan yang tepat, sesuai dengan penyebab kecacatan masing-masing. Setelah mengeliminasi kejadian tersebut, maka jumlah kecacatan akan berkurang, dan penggunaan sumber daya menjadi lebih optimal. Berdasarkan hasil pembahasan menunjukkan bahwa setelah menerapkan Total Quality Management, perusahaan dapat mengurangi biaya bahan langsung sebesar Rp. 23.555.638,00. Selain itu, penggunaan sumber daya menjadi lebih optimal, sekaligus memungkinkan adanya peningkatan kualitas produk. Maka dari itu, penulis menyarankan kepada perusahaan agar menerapkan Total Quality Management pada proses produksi, serta memelihara komitmen dan konsistensi dari pemilik dan seluruh karyawan perusahaan selama penerapan Total Quality Management ini.