Abstract:
Memanfaatkan teknologi dapat membantu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Penggunaan teknologi mendukung sistem informasi yang terintegrasi dan mempermudah suatu perusahaan untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas membantu perusahaan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang tepat. Pada perusahaan dagang, expenditure cycle dan sistem persediaan yang memadai diperlukan untuk meningkatkan efektivitas pembelian.
Terdapat empat aktivitas yang membentuk expenditure cycle, yaitu memesan bahan, persediaan, dan jasa; menerima bahan, persediaan, dan jasa; menerima Supplier Invoice; dan pembayaran. Sedangkan, sistem persediaan berhubungan erat dengan expenditure cycle. Pada expenditure cycle dan sistem persediaan menghasilkan data. Data tersebut harus dikelola dan disimpan agar mempermudah untuk pencarian kembali apabila dibutuhkan. Apabila sistem informasi akuntansi diterapkan pada expenditure cycle dan sistem persediaan dengan merancang database yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka dapat mendukung efektivitas pembelian.
Penulis melakukan penelitian pada CV. Sinar Baru menggunakan metode penelitian hypothetico-deductive. CV. Sinar Baru merupakan perusahaan dagang yang menawarkan berbagai jenis barang sembako. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yang memiliki hubungan dan dioperasionalisasikan dalam bentuk tahap perancangan dan ukuran efektivitas pembelian agar kedua variabel dapat diukur. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, wawancara, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik kualitatif atas data yang didapat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa expenditure cycle dan sistem persediaan pada CV. Sinar Baru masih belum memadai dan memiliki kelemahan. Sehingga, penulis melakukan analisis kebutuhan sistem CV. Sinar Baru. Penulis melakukan perancangan sistem terkomputerisasi yang terintegrasi dengan membuat database relationship dan Entity-Relationship Diagram. Penulis juga membuat tampilan dari sistem berupa user interface untuk suatu program yang akan digunakan secara terkomputerisasi yang dapat menghasilkan dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang telah direkomendasikan oleh penulis. Berdasarkan sistem pembelian dan sistem persediaan yang telah dirancang, rancangan sistem pembelian dan sistem persediaan dapat mencapai tujuan dari expenditure cycle dan meminimalisasi ancaman-ancaman yang ada. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa rancangan sistem pembelian dan sistem persediaan secara terkomputerisasi mempengaruhi efektivitas pembelian merchandise. Penulis juga memberikan beberapa saran yang dapat diterapkan pada perusahaan agar mencapai efektivitas pembelian merchandise.